Kebun Terendam Banjir Petani Melon di Sidoarjo Gagal Panen
Kebun melon di Sidoarjo, Jawa Timur, terendam air akibat curah hujan yang tinggi. Kondisi ini menyebabkan tanaman melon membusuk sehingga petani gagal panen.
Abdul Fatah, petani melon mengatakan, melon yang dihasilkan dan siap panen pada awal Maret pun membusuk. Untuk mengurangi kerugian, ia terpaksa memanen buah melon lebih awal.
“Ya terpaksa memanen awal dan menjualnya secara langsung kepada warga dengan harga lebih murah," ucap Abdul, Senin 26 Februari 2024.
Abdul Fatah mengatakan, air yang menggenangi kebun melon bersumber dari luapan air sungai yang letaknya tak jauh dari kebun miliknya. Hampir dua minggu kebun tersebut tergenang air.
“Sungai itu mengalami pendangkalan sehingga tak mampu menampung debit air dan meluap menggenangi kebun di sekitar sungai,” imbuhnya.
Untuk itu, lanjut Abdul Fatah, ia terpaksa memanen semua buah melon, yang matang pohon maupun yang belum matang. “Nantinya akan diberi obat kuning agar bisa matang,” paparnya.
Sementara itu, Mella Rosa mengungkapkan, akibat peristiwa ini pihaknya mengalami kerugian mencapai 70 persen. “Perkiraan kerugian sekarang minimal Rp180 hingga Rp200 juta, itu kotornya, belum ongkos yang manggul melonnya,” terangnya.
Akibat kejadian ini para petani mengaku hanya dapat pasrah menunggu air genangan surut, dengan dibantu oleh pompa air untuk membuang air genangan ke tempat lain.
"Air sungai meluap hujan tidak berhenti, jadi banjir, kalau kerugian ini udah 70 persen. Ya gimana yah, buah yang masih selamat diangkat ditali ke atas, dipanen awal juga," tutupnya.