Kebun Raya Batam Diresmikan, Kepri Punya Destinasi Baru
Pemerintah Kota Batam meresmikan Kebun Raya Batam (KRB). Acara dikemas dalam rangkaian hari jadi Kota Batam ke-189 tahun, dan dibuka dengan penekanan sirine serta penandatanganan prasasti.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, KRB dibangun menjadikan salah satu atraksi baru pariwisata di Batam dan umumnya di Kepulauan Riau (Kepri). Apalagi lokasi KRB tidak jauh dari pelabuhan-pelabuhan di Nongsa, Batam.
"Ini akan menjadi bagian dari paket wisata-paket wisata yang ditawarkan oleh industri-industri. Ini juga akan menjadi bagian kami untuk terus mendukung Kementerian Pariwisata untuk meraih target 20 juta Wisman di 2019. Lokasi ini sangat layak dipublikasikan. Karena bukan hanya sebuah destinasi, namun juga ada unsur edukasinya," kata Kadisbudpar Batam.
Kadis Batam menambahkan, selain destinasi pariwisata, KRB juga sebagai upaya perlindungan keanekaragaman hayati. Terutama untuk berbagai jenis tumbuhan di pulau-pulau kecil Indonesia.
“KRB berada di kawasan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Sangat dekat dengan resort-resort dan pelabuhan. Sangat ideal dikunjungi wisatawan. Silahkan datang ke Kebun Raya Batam, anda akan ketagihan,"katanya.
Dalam acara peresmian tersebut, ditandai dengan penanaman Pohon Nibun sebagai maskot KRB. Selain itu juga melakukan pelepasan 189 ekor burung merpati sebagai simbolis hari jadi Kota Batam.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Buralimar menambahkan, ini adalah kabar gembira pariwisata di Kepri. Karena semakin banyak atraksi, destinasi, akan membuat Wisman punya banyak pilihan ke Kepri.
"Seperti apa yang selalu diungkapkan oleh Menteri Pariwisata Bapak Arief Yahya, berkembangnya sebuah daerah wisata karena bertumbuhnya Akses, Amenitas dan Atraksi di daerah. Kebun Raya Batam ini adalah sebuah kabar menggembirakan untuk perkembangan pariwisata di Kepri,"kata pria yang hobi menyanyi itu.
Lebih lanjut Boeralimar mengatakan, KRB memiliki sekitar 2.500 koleksi tanaman. Selain itu, ada 9.700 bibit yang belum ditanam. Sementara bibit-bibit yang sudah ditanam, antara lain 500 pohon ketapang kencana. Saat ini sudah menjadi pemandangan yang indah dan asyik untuk dinikmati bersama keluarga.
Peresmian KRB dihadiri sedikitnya 3.000 orang. Terdiri dari pelajar, wisatawan dari resort-resort di Nongsa, serta masyarakat sekitar.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia telah menaruh perhatian besar terhadap upaya-upaya konservasi sumber daya hayati. Baik secara in-situ (di habitat alaminya) maupun ex-situ (di luar habitat alami).
Keluarnya Peraturan Presiden No. 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya, menjadi titik tolak penting dalam pembangunan kawasan konservasi ex-situ untuk pelestarian berbagai jenis flora endemik Indonesia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya turut gembira dengan kabar tersebut. Kata pria asli Banyuwangi itu, KRB bisa menjadi produk ekowisata yang keren. Sangat mungkin bisa dijual ke Singapura dan Malaysia. Apalagi, destinasi ini bisa dicapai dalam waktu 45 menit via laut.
“Selamat atas diresmikannya Kebon Raya Batam. Harus terus dilestarikan. Karena pariwisata semakin dilestarikan juga semakin mensejahterakan. Harus dijaga bentang alam kita,"kata Menpar.
Menpar juga mengaku semangat mengembangkan ekowisata. Karena itu, ia sangat mendukung hadirnya KRB di Batam. Menurutnya, ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Batam.
"Kepri memiliki 2.408 pulau besar dan kecil yang bisa disinggahi wisatawan dari negeri tetangga.
Belum lagi panorama alam bawah laut yang mempesona dari mulai Anambas, Pulau Abang, Pulau Petong, Pulau Hantu hingga Pulau Labun, yang menyimpan keindahan bawah laut yang indah. Wisatawan bisa bebas leluasa menjelajahi makhluk laut yang kaya dan terumbu karang yang langka. Kepri itu lengkap. Ayo ke Kepri,"ajak Menpar.(*)