Kebrutalan Israel di Al-Aqsha, Perwakilan Tinggi PBB Prihatin
Perwakilan Tinggi PBB untuk Aliansi Peradaban menyatakan "keprihatinan yang mendalam" atas konflik baru-baru ini di sekitar Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Atas tindak brutal tentara isreal, ia pun mendesak penghormatan terhadap tempat-tempat agama.
Miguel Angel Moratinos mengatakan orang-orang memiliki hak untuk menjalankan ibadah dan tradisi agama tanpa rasa takut, dalam perdamaian dan keamanan dan perlu menghormati situs suci di Yerusalem Timur, dikutip Anadolu Agency, Minggu 9 Mei 2021.
Moratinos menyampaikan harapannya agar mereka yang terluka dalam konflik di sekitar Al-Aqsa segera pulih.
Warga Palestina di Yerusalem dalam beberapa hari terakhir melakukan protes solidaritas untuk masyarakat di lingkungan Sheikh Jarrah di tengah bentrokan dengan polisi Israel.
Protes datang ketika Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur menyetujui keputusan untuk mengusir tujuh keluarga Palestina dari rumah mereka demi pemukim Israel pada awal 2021.
Polisi Israel masuk ke jamaah di Al-Aqsa pada Jumat malam saat sedang salat tarawih.
Polisi berusaha membubarkan jamaah di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa, menggunakan granat setrum dan bom gas.
Perempuan juga menjadi sasaran pasukan Israel, menurut saksi mata.
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang Yahudi menyebut daerah itu "Temple Mount," mengklaim itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Bulan Sabit Merah Palestina sejauh ini mengonfirmasi bahwa setidaknya 285 warga Palestina telah terluka dalam konflik.