Bingung dan Panik, Cerita Peseta UTBK Soal Syarat Rapid Test
Kamis siang Lysta Aquilina sedang mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Unair, Selasa, 7 Juli mendatang.
Kebetulan saat memeriksa pesan whatsapp grup SMA, Lysta mendapatkan informasi bahwa syarat UTBK bertambah yaitu, harus menyertakan hasil rapid tes dan swab tes.
Alumnus SMA 2 Surabaya ini kaget, sebab aturan ini dirasa memberatkan peserta UTBK. Merasa panik, Lysta pun memberitahu orang tuanya.
"Mau tes (UTBK) aja ribet pol sekarang. Belum lagi kalo hasil rapidnya reaktif," kata Lysta biasa disapa.
Saat memberitahukan kepada orang tuanya, mereka pun langsung panik dan kebingunggan dengan aturan yang baru saja dibuat H-3 dari pelaksanaan UTBK ini.
"Reaksi pertama, mama ngomel-ngomel terus dan gopoh gitu jadinya. Kebingunggan sendiri," kata gadis yang tinggal di daerah Surabaya Timur itu.
Hingga kamis malam ia dan orang tuanya sibuk mencari informasi tentang syarat rapid tes tersebut.
Setelah mendapatkan informasi yang valid dari SMA-nya dan berbagai sumber berita, Lysta dan ibunya mencari layanan kesehatan yang bisa melayani rapid tes.
"Sebelumnya gak tau kalau di puskesmas bisa gratis, jadi mama sama papa nyari tanya rumah sakit dan layanan kesehatan lain," kata Lysta.
Jumat malam, Lysta ditemani orang tuanya pergi melakukan rapid tes dengan biaya sendiri di salah satu klinik laboratorium di Surabaya.
Ia memilih rapid tes karena hargannya masih bisa terjangkau dibanding swab tes. Lagi pula hasil rapid lebih cepat dibandingkan swab tes. "Jumat malam baru rapid bayar sekitar Rp200 ribu," katanya.
Peserta UTBK yang masih berusia 18 tahun ini pun mengaku kecewa dengan permintaan yang dinilai aneh dan terkesan mendadak.
"Kecewa sih pasti, karena mendadak sekali. Mau tes aja ribet belum tentu juga diterima. Kasian mama papa juga jadi kebingunggan sendiri," kata Lysta.
Hal yang sama juga dialami Kharisma Frigianto, peserta UTBK yang berasal dari Pandaan. Ia terpaksa berangkat lebih awal ke Surabaya untuk mencari layanan rapid test di Surabaya, daripada harus pulang ke Pandaan.
"Tahu infonya Kamis malam. Jumat pagi dapat info dari saudara kalau ada rapid tes di RSHU untuk peserta UTBK jadi langsung ke sini dari pandaan," ujar Kharisma, saat ditemui di rapid tes RSHU.
Kharisma juga merasa kaget dan harus buru-buru menyiapkan perlengkapan dan persyaratan UTBK. Ia juga mengaku terbebani, karena waktu yang pendek harus ke sana ke mari hanya sekedar memenuhi persyaratan rapid test.
"Kaget pastinya, keberatan juga iya. Ke Surabayanya buru-buru, padahal rencana berangkat hari Sabtu. Karena ujianku tanggal 5," katanya.