Kebijakan Investasi Thailand Menarik bagi Industriawan
Thailand sudah menaikkan kelas investor yang masuk ke negerinya. Bahkan, kebijakan dengan memberikan tax holiday bagi investor yang sesuai dengan visi baru pemerintahnya telah diikuti pabrikan yang telah lama mengembangkan bisnisnya.
Salah satu yang menangkap fasilitas pemerintah Thailand itu adalah perusahaan tekstil Ming Fung Kniting Co. LTD. "Kami sudah mulai menggunakan nano technology untuk produk tekstil kami. Dan untuk itu, kami mendapatkan fasilitas dari pemerintah," kata Apiwit Wanna, owner perusahaan tersebut.
Delegasi promosi investasi Jawa Timur tidak hanya mendalami kebijakan investasi Thailand dengan mendatangi Board of Invesment (BOI). Tapi juga mengecek pelaksanaan kebijakan tersebut di lapangan dengan mengunjungi pelaku industri dan kawasan industri.
Ternyata, kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah negeri Gajah ini disambut baik oleh kalangan pengusaha. Pabrik tekstil premium yang 95 persen produknya diekspor ini menggunakan nano teknologi untuk proses paska produksi. Denagn cara itu, maka tekstil yang dihasilkan lebih menyehatkan (healthy).
Menurut Apiwit, perusahaannya memang sudah memutuskan untuk bergeser untuk naik kelas sejak 8 tahun lalu. Saat itu, perusahaannya sempat menghadapi krisis akibat pasar yang berubah. Juga karena upah buruh yang makin meningkat. I sempat beberapa tahun tidak menikmati keuntungan dari industri miliknya.
Selama ini, industrinya melayani brand-brand premium seperti Mark & Spencer. Sekarang pun ia juga melayani brand terkenal, namun lebih selektif.
"Kami memilih pasar Jepang dan Jerman karena marketnya lebih menghargai barang premium. Permintaan pasar di Jepang dan Jerman juga jauh lebih stabil," tambah Apiwit didampingi anaknya yang menjadi manajer umum Phimonwan Wanna.
Ia bersama anaknya lantas mengajak delegasi Jatim untuk melihat proses produksi di pabriknya. Mulai dari proses menenun sampai setelah menjadi pakaian jadi. Proses tenunnya dilakukan dengan dua cara. Dikerjakan dengan tangan dan dengan mesin.
Dalam proses produksi dilakukan kontrol kualitas berlapis-lapis. Dilakukan oleh tenaga terlatih dengan upah yang sangat memadai. Tenaga kerjanya digaji mulai dari 10 USD per hari sampai dengan ada yang bergaji 1.000 USD per bulan atau setara dengan Rp 15 juta.
Menurut Apiwit, sejak berubah mengambil pasar premium ini, bisnisnya justru lebih stabil. Selain keuntungannya lebih pasti juga memberi prospek yang lebih bagus. Apalagi dengan support pemerintah Thailand dalam menerapkan nan technology di industri tekstil dan garmen.
Produk Ming Fung Kniting Group memang berkualitas. Harganya tergolong mahal. Misalnya, shawl berbahan katun di pusat perbelanjaan Bangkok dijual 10.000 Bath atau setara dengan Rp 5 juta.
Kabid Kerjasama & Promosi Penanaman Modal, Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemprov Jatim Andromeda Qomariah, melihat kebijakan pemerintah pusat di Thailand ini sangat jelas. "Insentif yang dijanjikan kepada investor juga pasti. Ini yang belum ada di kita," katanya.
Sejumlah insentif pajak diberikan kepada investasi asing yang mengembangkan industri bio, medis, advance manufacturing, industri dasar & pendukungnya, layanan & bisnis bernilai tinggi, dan industri digital & kreatif. Investor untuk itu semua diiming-imingi 8 tahun bebas pajak.
Seperti diberitakan sebelumnya, Thailand juga memberikan pembebasan pajak selama 13 tahun lebih untuk investor asing yang mengembangkan industri berbasis teknologi maupun proyek reseach and development. Teknologi yang ditarget mulai nano teknologi, bio teknologi, advance material teknologi, dan teknologi digital. (rif)