Keberatan Walikota Malang jika PPKM Darurat hanya Jawa dan Bali
Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo berencana akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di 44 kabupaten/kota di Jawa-Bali mulai 3 hingga 21 Juli 2021, mendatang. Kota Malang dikabarkan menjadi salah satu wilayah yang menjadi sasaran penerapan kebijakan tersebut.
Terkait kebijakan tersebut Walikota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa penerapan PPKM darurat tidak bisa hanya diberlakukan secara sektoral di Jawa-Bali saja. PPKM darurat kata dia idealnya diterapkan serentak secara nasional di seluruh wilayah Indonesia.
"Kami menyarankan seyogyanya kami pakai secara nasional. Menurut saya PPKM darurat kalau sektoral kota-kota tertentu saja, ya nanti masih tetap memperpanjang masalah di kami” ujarnya pada Kamis 1 Juli 2021.
Jika diterapkan secara sektoral saja ujar Sutiaji, akan ada ketimpangan antara pencegahan Covid-19 di Jawa-Bali dengan daerah lainnya. Maka kata dia PPKM darurat secara nasional lebih ideal agar semua daerah di Indonesia punya langkah penanganan Covid-19 yang sama.
“Kami menyarankan sesungguhnya kalau lockdown lokal itu tidak ada artinya karena pembatasan sesaat. Menurut kami, sebetulnya harus diterapkan secara nasional sifatnya. Contohnya gini, Malang kami tutup dua minggu terus kami buka lagi, ternyata banyak pendatang yang mereka terpapar," katanya.
Apalagi kata Sutiaji, penerapan PPKM Darurat ini secara teknis akan lebih ketat daripada kebijakan sebelumnya. Sebab dari informasi yang diterima oleh Sutiaji, dalam PPKM darurat seluruh kegiatan perkantoran ditiadakan. “Ini kan lebih dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) nanti. PPKM Darurat itu total, WFH saja, tidak ada WFO. Tidak ada pergerakan orang ke kantor, mall juga demikian. Hanya akses ekonomi saja mungkin yang jalan," ujarnya.
Menurut Sutiaji kebijakan penebalan PPKM skala mikro yang diambil oleh pemerintah pusat dinilai sudah tepat. Sehingga, tak perlu lagi diambil kebijakan berupa adanya PPKM darurat. "Menurut saya PPKM Mikro ini yang bisa kita kuatkan dan harus benar kita taati. Basicnya tetap di RT, RW, dan testing juga kita kuatkan," katanya.