Kebakaran SMPN 21, Kebakaran Sekolah Surabaya Pertama Sepanjang 2018
Kebakaran yang terjadi di SMPN 21 Surabaya ternyata adalah kebakaran pertama kalinya di Surabaya yang menimpa sekolah sepanjang tahun 2018. Keterangan ini bersumber dari Kepala Bidang Operasional, Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya, Bambang Vistadi.
"Kalau selama tahun 2018, ini yang pertama di sekolah," kata Bambang, ditemui usai penanganan kebakaran di sekolah yang terletak di Jalan Jambangan IV ini, Senin, 6 Agustus 2018.
Untungnya, kata Bambang, pihak guru bisa dengan cepat mengevakuasi murid-muridnya yang saat itu sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar, untuk dilarikan ke tempat yang lebih aman.
Kepala sekolah SMPN 21 Surabaya, Chamim Rosyidi Irsyad, mengatakan kebakaran ini bermula saat salah satu guru dan para murid di dalam kelas, mendengar suara bising, sekitar pukul 10.30.
"Guru kami dan murid yang saat itu ada di kelas 9-J mendengar suara gradak-gradak, setelah dilihat ternyata ada asap hitam muncul dari gudang, belum ada kobaran," kata dia.
Di dalam gudang itu, kata Chamim, terdapat beberapa kursi plastik, berkas-berkas kertas, dan kardus-kardus komputer yang tertumpuk.
Ia mengatakan pihaknya sempat melakukan penanganan pertama dengan menggunakan tabung pemadam, namun ketika tabung sudah habis, api malah merambat ke atas, dimana terdapat dua laboratorium komputer di sana.
Melihat kobaran api semakin membesar, ia pun mengevakuasi ratusan murid dan guru ke halaman sekolah, sebelum akhirnya dipulangkan. Jumlah murid itu diperkirakan mencapai 840 orang.
Chamim sempat mencoba menyelamatkan komputer yang ada di lantai 2, namun saat mencoba menyelamatkan, bahu Chamim malah tertimpa kayu yang berasal dari atap yang terbakar.
"Sempat tertimpa kayu, untungnya tak terlalu besar, tak sampai cedera, ya ini resiko" katanya.
Dari kejadian ini, 1 murid bernama Ines dan 1 guru bernama Rahma sempat dilarikan ke klinik terdekat, akibat menderita sesak nafas.
"Keduanya langsung ditangani dan dirawat ke klinik terdekat, mereka sesak nafas, tapi bukan karena terapapar api atau asap, tidak terlalu parah, sekarang sudah dipulangkan," kata dia.
Sementara itu, Kabid operasional PMK Surabaya yang tiba 5 menit setelah mendapat laporan, mengaku penanganan kebakaran ini hanya memerlukan waktu 30 menit saja.
"Kita cepat padamkan apinya, tidak sampai setengah jam. Awal kita terima berita 10:43 WIB, kita tiba 10:48 WIB, lalu kita nyatakan pukul 12:29 WIB sudah tuntas," katanya.
Untuk penyebabnya kebakaran ini, Bambang mengatakan sudah menyerahkan hasil identifikasinya ke pihak kepolisian. Dalam penanganan ini PMK Surabaya setidaknya menurunkan 12 unit mobil PMK dan 62 personil petugas pemadam.
Kendati demikian, Bambang mengatakan, pihaknya sempat mengalami kendala saat kobaran api mencapai atap gedung di lantai 2, tepatnya di atas laboratorium komputer.
"Untungnya, para guru dan siswa yang saat itu berada di dekat lokasi kejadian telah berhasil dievakuasi, sehingga memudahkan petugas dalam menjangkau kobaran api," ujarnya.
Belum diketahui berapa detail kerugian akibat kejadian ini. Yang pasti, 80 unit komputer dan 2 unit server yang ada di dua ruang lab komputer ludes terbakar.
Hingga berita ini diturunkan, petugas PMK mulai meninggalkan lokasi kejadian. Kegiatan belajar mengajar yang sedianya juga dijawalkan dua shift, pagi dan siang hari ditiadakan.
"Untuk hari ini kami informasikan, sekolah pada jam siang kami liburkan sementara. Siswa mulai masuk besok, beberapa kelas juga kami pindahkan," pungkas Chamim. (frd/amr)