Kebakaran Kontainer Diduga Keteledoran Pekerja
Kebakaran truk kontainer di Depo Tanto II, Jalan Tanjung Emas 1 Surabaya, pada Jumat 20 Desember 2019 pagi tadi akan diselidiki oleh Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Kompol Faisol Amir, beberapa jam usai kejadian langsung memeriksa tiga saksi.
"Ada tiga saksi yang kami periksa. Dari keterangan ketiganya, kami mendapat infomasi awal bagaimana insiden kecelakaan kerja itu terjadi," ucap Faisol didampingi Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Dimas Ferry Anuraga.
Dari keterangan awal para saksi, Faisol membeberkan, meledaknya kontainer dikarenakan seorang pekerja yang mengecek barang memutus tali yang mengikat antar mebel di dalam kontainer menggunakan korek api.
"Setiap kali barang hendak dikirim itu kan harus dicek. Kontainer dibuka kemudian dicek barangnya satu persatu. Itu di dalam kondisi terikat antara satu barang dengan lainnya. Tali itu harus diputus dulu. Nah waktu mutus tali itu pakai korek api. Diduga karena itulah kemudian ledakan hingga terbakarnya kontainer bermula," jelasnya.
Saat ditanya mengenai adanya barang yang mudah terbakar di kontainer tersebut, Faisol masih menunggu penyebab pasti insiden itu dari hasil labfor Polda Jatim.
"Yang pasti kronologi dari keterangan saksi seperti itu. Di dalam memang kondisinya kan pengap tanpa ventilasi. Kemudian mebel kayu itu mudah terbakar, dan ada beberapa kaleng lem juga di dalam. Kami masih menunggu hasil labfor," katanya.
Terkait kabar adanya korban meninggal, Faisol membantah hal tersebut. "Tidak ada, semua dirawat di PHC, hanya luka-luka," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, sebuah truk kontainer terbakar di Depo Tanto I, Perak Barat, Surabaya, pada Jumat 20 Desember 2019. Truk kontainer dengan plat nomor L 9795 N tersebut berisi muatan mebel.
Kejadian tersebut terjadi pukul 09.00 WIB. Beruntung, petugas pemadam cepat dan tanggap menuju lokasi. Sekitar pukul 10.15 WIB, api berhasil dipadamkan oleh tim PMK Surabaya.
Akibat insiden tersebut, sebanyak tujuh orang harus mendapat perawatan karena terluka. Ketujuhnya kini dirawat di RS PHC Surabaya.