Kebakaran KM Lautan Inti Makmur Padam Setelah 10 Jam
Api yang membakar Kapal Motor (KM) Lautan Inti Makmur di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolinggo akhirnya padam setelah 10 jam. Sebanyak empat mobil pemadam kebakaran ditambah tiga mobil tangki air milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo dikerahkan untuk menjinakkan api yang diketahui berkobar sejak Senin dini hari, 20 Desember 2021.
“Syukurlah kobaran api sejak pukul 01.00 WIB dini hari akhirnya bisa dipadamkan pada pukul 11.30,” ujar Kepala Dinas Satpol PP, Linmas, dan Damkar, Kota Probolinggo, Aman Suryaman, Senin sore.
Untuk memadamkan api diperlukan waktu delapan jam untuk penyemprotan ditambah dua jam pembasahan. Sehingga api yang membakar kapal pengangkut ikan yang sedang bersandar itu benar-benar padam.
Aman menyebutkan, keempat mobil damkar yang “mengeroyok” kebakaran masing-masing, milik PT Kutai Timber Indonesia (KTI), PT Duta Artha Bahari Nusantara, Pemkot Probolinggo, dan milik Pemkab Probolinggo. Selain itu masih ditambah tiga mobil tangki milik DLH Kota Probolinggo yang berfungsi menyuplai air kepada mobil-mobil damkar.
Disinggung mengapa pemadaman butuh waktu hingga 10 jam, Aman mengatakan, karena yang terbakar lambung kapal beserta minyak solar di dalam kapal. “Karena solar dalam jumlah besar di kapal ikut terbakar sehingga sulit dipadamkan,” kata mantan Kepala Dinas Kominfo itu.
Sementara itu, Kapolresta Probolinggo, AKBP Wadi Sa'bani mengatakan, api mulai terlihat membakar kapal sejak Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. KM Lautan Inti Makmur dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau itu sudah bersandar di dermaga PPP Mayangan sejak Kamis, 16 Desember 2021 lalu.
Rencananya, Senin pagi kapal bermuatan ikan itu hendak bongkar muatan. Tetapi kapal keburu terbakar sebelumnya.
Ditanya penyebab kebakaran, Kapolresta mengatakan, masih akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Olah TKP baru bisa dilaksanakan setelah api benar-benar padam,” katanya.
Seperti diketahui, kapal pengangkut ikan, KM Lautan Inti Makmur, terbakar sejak Senin dini hari. Beruntung posisi kapal yang terbakar jauh dari kapal-kapal lain yang bersandar di dermaga pelabuhan. Sehingga kobaran api tidak sampai merembet ke kapal-kapal lain.