Kebakaran Klenteng di Mojokerto Diduga dari Lilin
Kebakaran hebat yang melanda Klenteng Hiap Thian Kiong di Desa Seduri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, diduga disebabkan dari lilin altar yang menyambar kayu di sekelilingnya, dan merambat ke bangunan disekitar Klenteng.
Kerugian akibat peristiwa yang terjadi Minggu siang itu, ditaksir mencapai Rp500 juta.
Kapolsek Mojosari, Kompol Kariono mengatakan, awal mula api terlihat di klenteng pukul 13.00 WIB. Kebakaran diduga berasal dari api di bagian peribadatan.
"Kemungkinan dari lilin yang masih menyala, tapi masih belum diselidiki. Nanti penyebab pasti masih akan dilakukan penyelidikan," kata Kariono.
Kariono menambahkan, waktu kebakaran, tidak ada kegiatan ataupun orang yang berada di klenteng itu. "Tidak ada orang. Kami masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa rekaman CCTV yang berada di klenteng," ujar dia.
Menurut Kariono, tidak ada korban jiwa maupun luka, karena klenteng dalam keadaan kosong. "Kerugian ditafsir sebesar Rp500 juta," pungkasnya.
Sebelumnya, Kebakaran hebat melanda Kelenteng Hiap Thian Kiong, di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Minggu 7 April 2023, siang. Api menghanguskan separuh bangunan tempat ibadah orang cina tersebut.
Pantauan di lokasi pukul 13.30, pemadaman tengah berlangsung. Petugas damkar dibantu warga dan personel TNI/Polri berusaha memadamkan bara api yang telah melalap bangunan klenteng.
Rangka bangunan yang biasa dipakai sebagai ruang ibadan itu telah hangus dan runtuh. Mobil damkar silih berganti terus berdatangan. Total enam unit mobil damkar diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman.
Menurut saksi mata, kebakaran diketahui sekitar pukul 13.00 WIB. Kepulan asap membumbung tinggi dari bangunan depan. Saat itu api telah membakar bagian tempat ibadan.
“Api tiba-tiba sudah besar saja,” kata Edi Purwanto, pemilik rumah belakang klenteng yang berada di simpang tiga Mojosari, Desa Seduri.
Penanggungjawab klenteng Suro Santoso menjelaskan, sebelum kebakaran, klenteng baru saja dipakai ibadan umat. Prosesi itu berlangsung pukul 09.00. Setelahnya, klenteng ditinggal tanpa satu orang pun penjaga.
“Tadi pagi dipakai untuk ibadah. Karena libur jadi tidak ada yang jaga,” ucapnya di lokasi.
Suro menyebut, sebelum ditinggalkan, klenteng dalam kondisi baik-baik saja. Ruangan yang terbakar merupakan tempat ibadah. Terdapat beberapa barang yang mudah terbakar antara lain lilin.
"Pas ditinggal lilinya menyala, mungkin dari sana pemicunya. Tapi kita tunggu saja penyelidikan pihak berwenang,” ungkapnya.