Kebakaran Hutan Gunung Merapi Ungup-ungup, Cagar Alam Ijen
Kebakaran hutan kembali terjadi di sekitar kawasan cagar alam Ijen. Tepatnya di kawasan Gunung Merapi Ungup-ungup. Kebakaran terjadi di area dengan vegetasi alang-alang dan tumbuhan pakis. Sehingga api dengan mudah membesar. Kendati demikian, pendakian di gunung Ijen masih dinyatakan aman.
BKSDA melalui Kepala Pos Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen Sigit Haribowo, titik api paling banyak berada di kawasan hutan Perum Perhutani wilayah utara. Untuk di kawasan cagar alam Ijen terpantau dua titik api. Titik pertama berada di sebelah timur Gunung Merapi Ungup-ungup.
“Yang satunya sudah masuk di sebelah barat Gunung Merapi Ungup-ungup,” jelasnya, Jumat, 11 Agustus 2023.
Di area hutan yang terbakar, vegetasinya didominasi alang-alang dan tumbuhan pakis. Kedua jenis tanaman ini memang mudah sebagai bahan bakar. Kebakaran di sekitar cagar alam Ijen terakhir terjadi pada 2019. Sehingga ada penumpukan ‘bahan bakar’ selama 4 tahun. Mengenai penyebab kebakaran, Sigit mengaku tidak tahu.
“Untuk penyebabnya kita tidak bisa mengkoreksi, karena kitakan imbas. Arah api dari titik mana akhirnya menjalar sampai ke atas,” terangnya.
Mengenai luasan lahan hutan yang terbakar, Sigit mengaku baru bisa memperkirakan saat api sudah padam. Saat api masih menyala, pihaknya bisa mengestimasi berapa luasan lahan hutan yang terbakar.
“Kalau lihat dari sepintas di bawah puluhan, karena kawasan itu berceruk-ceruk. Karena sebagian tanamannya masih hijau,” bebernya.
Dijelaskannya, kebakaran hutan di kawasan Cagar Alam Ijen ini baru terjadi kemarin. Tim dari BKSDA, lanjutnya, sudah berkordinasi dengan Perhutani baik wilayah utara maupun barat dan juga Polsek Kalipuro. Sebab menurutnya, titik apinya ada yang berada di wilayah kerja Polsek Kalipuro.
Untuk saat ini, BKSDA bersama pihak terkait, hanya bisa melakukan pemantauan dari arah timur. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, BKSDA juga melakukan pemantauan sementara dari puncak kawah.
“Dari hasil pemantauan itu kita bisa mengambil inisiatif apa tindakan yang bisa diambil,” katanya.
Untuk upaya pemadaman, lanjutnya, pihaknya tetap memprioritaskan keamanan tim. Dari topografi di kawasan Merapi Ungup-ungup itu terdapat jurang. Sehingga cukup menyulitkan tim dari BKSDA untuk bisa menghentikan api. Dalam dua tiga haru ini, tim akan meluncur ke Merapi Ungup-ungup untuk memantau lebih dekat pergerakan api.
“Kalau bisa kita padamkan yang kita padamkan secara manual. Karena tidak memungkinkan membawa air menuju ke sana. Karena perjalanan ke sana kurang lebih 4-5 jam,” sambungnya.
Saat ini, posisi titik jika ditarik garis lurus berada sekitar 4 km dari puncak gunung Ijen.. Sejauh ini masih aman untuk pendakian. Dari hasil pantauan, arah angin di titik api mengarah ke utara. Sehingga asap dari kebakaran cenderung menjauh dari pengunujung. Kondisi ini relative aman untuk aktifitas kunjungan dan pendakian di Gunung Ijen.
“Pada malam hari asap membumbung ke atas. Namun kalau siang hari, mulai pukul 10.00 WIB sampai sore mengarah ke utara,” ujarnya.