Kebakaran di Sumur Tua Bojonegoro, 4 Ton Minyak Mentah Ludes
Kebakaran terjadi di lapangan minyak Wonocolo Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro, menghanguskan tempat penyulingan minyak ilegal. Lokasinya masuk di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Pertamina EP Field Cepu Zona 11.
Menurut Camat Kedewan, Eko Subiyono, tidak ada korban dalam insiden tersebut. Namun, kerugian memcapai Rp30 juta. "Solar beberapa drum dan minyak mentah 4 ton, ikut terbakar," ujarnya, Rabu 7 Februari 2024
Dia menyatakan, tempat penyulingan minyak ilegal itu dikelola oleh warga. Lokasinya cukup jauh dari sumur minyak tradisional.
Eko Subiyono, menjelaskan, setelah mendapat laporan adanya kebakaran, langsung berkoordinasi dengan Pemadam Kebakaran Pos Padangan untuk membantu pemadaman api.
Sebelum Damkar datang, kata Eko Subiyono, warga dibantu Forkopimcam Kedewan, mengendalikan api secara manual. Supaya api tidak melebar sekitarnya.
Tidak lama berselang, lanjut dia, Pemadam Kebakaran sampai lokasi dan segera mengendalikan api. "Akhirnya api bisa dipadamkan," ungkap Camat Kedewan.
Dirinya mengaku, adanya aktivitas ilegal itu, Forkopimcam sudah mengimbau para penambang untuk memperhatikan safety. Utamanya dalam melakukan penyulingan minyak mentah mengingat, sangat membahayakan jika terjadi kebakaran atau kecelakaan kerja.
Diberitakan sebelumnya, telah terjadi insiden kebakaran tempat penyulingan minyak tradisional dan penambangan minyak mentah tradisional di Lapangan Wonocolo pada Rabu 7 Februari 2024, siang.
Dari video yang beredar melalui aplikasi Whatsaap, menunjukkan kobaran api hebat dan kepulan asap hitam membumbung tinggi. Terjadi lokasi penyulingan minyak tradisional dan penambangan minyak tradisional.
Dua video berdurasi 20 detik dan 27 detik beredar. Dalam video berdurasi 20 detik itu memperlihatkan sejumlah orang berusaha memadamkan api. Namun tidak berhasil.
Disebutkan dalam video itu, lokasi penyulingan minyak adalah milik seseorang yang akrab dipanggil pak Japri. Sumur minyak tua yang terbakar diketahui berada tidak jauh dari lokasi penyulingan.
Adapun dalam video berdurasi 27 detik, kebakaran sempat menutup akses jalan raya. Sehingga, membuat warga tidak berani untuk melintas.
Disebutkan sesorang dalam video yang beredar tersebut, sumur minyak tradisional yang terbakar berada di atas titik sumur 100 yang dikelola oleh penambang minyak tradsional. "Sampai gak bisa lewat. Gak berani lewat," ujar seorang pria dalam video itu.
Informasi diperoleh dari warga setempat, kebakaran itu lazim terjadi. "Itu biasa. Mungkin ada percikan api di penyulingan, lalu menyambar ke sumuran," kata warga yang enggan disebutkan namanya.
Untuk diketahui, lokasi kebakaran merupakan wilayah kerja pertambangan Pertamina EP Field Cepu Zona 11.
Sementara itu, sumur yang terbakar adalah aktivitas illegal. "Itu bukan sumur kami, Mas," ujar Asmen HSSE Pertamina EP Field Cepu Zona 11.
Menurutnya, sumur tersebut dikelola oleh masyarakat sekitar. Terkait apakah ada bantuan pemadaman?. "Tidak ada permintaan. Info yang kami dapat sudah padam," ungkapnya.
Dia menambahkan, itu adalah kegiatan illegal. "Diluar kewenangan kami untuk merespon," jelasnya.
Advertisement