Kebakaran di Lamongan, Dua Jam Rumah Mertua dan Menantu Ludes
Dua rumah warga Dusun Doro Desa Karangwedoro Kecamatan Turi, Lamongan ludes terbakar. Yakni, milik Markan, 55 tahun dan Ngasipah, 70 tahun, keduanya merupakan menantu dan mertua.
Tidak ada korban jiwa pada kejadian itu. Hanya, kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 300 juta. Sedang dua rumah warga lainnya, milik Amin Thohari dan Asim, yang sempat terjilat kobaran api dan berhasil terselamatkan ditaksir hanya rugi Rp1 juta dan Rp500 ribu.
Informasi diperoleh Ngopibareng.id menyebutkan, kali pertama yang mengetahui kebakaran Rabu 5 Juni yang berawal sekitar pukul 09.30 WIB adalah Nur Hayatun, 52 tahun, yang tinggal persis di depan rumah korban. Awalnya ia melihat asap tebal disertai kobaran api yang berasal dari teras rumah Ngasipah.
Spontan ia berteriak kalau sedang ada kebakaran. Dalam waktu sekejap warga segera berdatangan untuk melakukan pemadaman. Upaya warga ini tidak mampu memadamkan api yang semakin membesar karena tertiup angin kencang.
Sehingga api kian merembet hingga menyambar rumah Ngasipah dan semakin membuat warga sekitarnya panik. Warga baru lega setelah satu unit Damkar Korwil Lamongan datang dan melakukan pemadaman.
Rumah Markam dan Ngasipah, keduanya terbuat dari tembok dan kayu masing berukuran 6x25 meter persegi dan 6x29 meter persegi ludes terbakar yang terjadi dua jam lebih itu.
"Diduga kebakaran akibat korsleting yang berasal magic com atau alat penanak yang ada di teras samping rumah Ngasipah. Sementara menurut saksi, teras rumah ini dipakai dapur darurat karena rumah Markam sedang direnovasi," kata Kapolsek Turi , AKP Sunandar didampingi Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Andi Nur Cahyo.
Saat kejadian, lanjut AKP Sunanda, rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal bekerja di sawah. Korban juga dikatakan masih shock sehingga petugas belum mengetahui kerugian pasti selain taksiran bangunan saja.
"Soal kerugian surat-surat berharga atau uang belum bisa dihitung. Korban masih shock, "pungkasnya.