Kebakaran di Gunung Lawu, Suhu di Wisata Sarangan Tak Dingin
Suhu di kawasan wisata Telaga Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan mulai tidak dingin. Menyusul terjadinya kebakaran hutan di Gunung Lawu dalam satu pekan ini.
Para pengunjung wisata di Telaga Sarangan mengaku suhu udaranya mulai tidak dingin. Padahal kawasan wisata di punggung Gunung Lawu tersebut kerap di bawah 23 celcius pada siang hari dan bisa lebih dingin lagi pada malam hari. Namun dalam satu pekan ini, udara kerap di atas 25 celcius pada siang hari.
”Iya, tidak seperti biasanya, mulai panas suhunya,” ujar Edi Susanto, pengunjung wisata Sarangan dari Bojonegoro pada ngopibareng, Minggu 1 Oktober 2023.
Seorang pemandu perahu motor di Sarangan, Prapto, mengaku, suhu di Sarangan, dalam beberapa hari ini memang tidak biasa, mulai panas. Bisa karena kemarau yang cukup lama dan kemungkinan dampak dari kebakaran hutan di Gunung Lawu.”Memang suhunya tidak seperti biasa, mulai panas beberapa hari ini,” ujarnya di Telaga Sarangan, Minggu 1 Oktober 2023.
Sebagai catatan Telaga Sarangan atau dikenal Telaga Pasir, berada di ketinggian 1200di atas permukaan laut. Lokasinya di lereng Gunung Lawu. Lokasi Telaga dengan luas 30 hektare dan kedalaman sekitar 28 meter ini, berjarak 16 kilometer arah barat Kota Magetan.
Proses Pemadaman Gunung Lawu
Kebakaran di Gunung Lawu mulai terjadi pada 4 September hingga 1 Oktober 2023 ini. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) menurunkan 130 petugas pemadam kebakaran ke Gunung Lawu.
Sedangkan kebakaran Gunung Lawu di lereng sebelah utara berada di Kabupaten Ngawi. Seperti di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul dan Campurejo, Kecamatan Jogorogo.”Lokasinya di lereng Gunung Lawu sebelah utara,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Ngawi Prilia Yuda Putra dalam siaran persnya Minggu 1 Oktober 2023.
Sebelumnya terjadi kebakaran di Hutan lindung Gunung Lawu. Lokasinya Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara KPH Lawu Ds, tepatnya masuk Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Api yang membakar tumbuhan rimba campur di petak 33 dan 39 susah dipadamkan. Medan yang sulit membuat petugas gabungan dari polisi, TNI, relawan Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH), Perhutani serta warga setempat berusaha keras agar api bisa padam dan membuat ilaran.
Advertisement