Kebakaran Bromo, Kuasa Hukum Pelaku akan Tuntut Balik Petugas
Hendra Purnama, calon pengantin laki-laki yang prewedding di Bromo pakai flare, muncul ke publik. Niatnya baik. Ia meminta maaf kepada tokoh masyarakat Suku Tengger di Kantor Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat 15 September 2023.
"Permohonan maaf ini kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Suku Tengger, kepada tokoh adat Tengger dan seluruh pemerintah, mulai dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden, Pemerintah Provinsi hingga Kabupaten," ujar pria berkacamata itu dengan wajah lesu, dikutip dari video unggahan akun Instagram @fakta.suroboyo.
Pria asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, ini juga menambahkan bahwa dia dan teman-temannya sudah berupaya memadamkan api, saat mengetahui adanya kebakaran akibat menyalakan flare untuk foto prewedding.
"Kami sudah berupaya memadamkan api dengan mengambil 5 botol persediaan kami di mobil, tapi karena keterbatasan kami dan juga kondisi angin kencang, rumput juga kering sehingga kebakaran tidak bisa kami atasi. Sekali lagi kami mohon maaf sebesar-besarnya," ungkap pria 38 tahun itu.
Hendra Purnama mewakili calon istrinya, Pratiwi Mandala Putri, dan tiga kru wedding organizer (WO) didampingi kuasa hukumnya, Mustadji. Status mereka masih sebagai saksi kebakaran Bukit Teletubbies Bromo. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Kepala Desa (Kades) Ngadisari Sunaryono, Dukun Pandhita Tengger Mbah Sutomo, dan sejumlah tokoh adat dari enam desa (Ngadisari, Wonotoro, Wonokerto, Ngadirejo, Ngadas, dan Jetak.
Kuasa Hukum akan Tuntut Balik Petugas
Terpisah, Mustadji justru akan menuntut balik petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) atas dugaan kelalaian. Ia mengatakan kelalaian yang berdampak hingga terbakarnya kawasan TNBTS tidak hanya terletak pada kliennya.
"Kelemahan dari petugas TNBTS sendiri. Di mana aturannya dalam pengelolaan wisata ini harus ada pengawalan atau imbauan kepada pengunjung, jadi setalah pengunjung bayar tidak langsung dibiarkan berkeliaran," ungkap Mustaji.
Sehingga akibatnya, lanjut Mustaji, pengunjung bisa tidak tahu hal yang harus dilakukan dan hal larangan.
"Petugas itu harusnya begitu, jangan hanya menerima tiket lalu dilepas begitu saja, tapi SOP pengamannya bagaimana. Jadi klien kami tidak tahu dampak dari flare ini, oleh karena itu kami dalam hal ini juga akan mengambil langkah hukum," ucapnya.
Seperti diketahui, kebakaran Bukit Teletubbies hingga merembet ke padang savana seluas 504 hektare berlangsung selama tujuh hari. Beruntung, hujan turun di kawasan Bromo, Kamis 14 September, hingga membantu proses pemadaman kebakaran.
Baru Sato orang ditetapkan sebagai tersangka. Ia adalah Andrie Wibowo Eka Wardhana. Pria 41 tahun ini merupakan pemilik WO sekaligus fotografer. Ia berstatus tersangka dan menjadi tahanan Polres Probolinggo.