Kebab Bumbu Ala Pakistan di Kawasan Makam Sunan Ampel, Ueenak
Kawasan wisata religi Makam Sunan Ampel menjadi lokasi yang dipenuhi berbagai kuliner serta oleh-oleh khas Timur Tengah. Salah satunya, stan penjual makanan ala Pakistan yang bernama “Khan”.
Pemilik usaha, Zaman Khan mengatakan bahwa dia menjual makanan kebab dan shawarma. Ia menjajakan kuliner tersebut menggunakan gerobak dan berhenti di Jalan Nyamplungan.
Untuk di Indonesia sendiri, penyajian Kebab dan shawarma sebenarnya tidak memiliki perbedaan signifikan. Keduanya terdiri dari kulit dari adonan tepung yang terlebih dahulu dipanggang. “Kalau kebab namanya tortilla itu lebih tipis. Tapi di shawarma kita pakai roti pita, jadi lebih tebal ini kulitnya,” kata Khan, kepada Ngopibareng.id, Jumat, 25 November 2022.
Kemudian, kulit tepung tersebut diberi isian daging, pembeli dapat memilih antara ayam atau sapi. Tak hanya itu, ada juga sayuran seperti timun, kol, selada, serta saus mayonise dan tomat.
Khan menyebut, ada perbedaan antara kebab yang dijual orang lain, dengan masakan miliknya. Hal tersebut terletak pada bumbu asal Pakistan yang dibuatnya sendiri untuk memasak. “Bedanya ini bumbu seperti yang dipakai di Pakistan, beda sama yang lain, semua asli bukan frozen (makanan beku), membuat sendiri semua,” jelasnya.
Bumbu tersebut, kata Khan, bernama chutney atau chatni, yakni penyedap masakan yang dibuat menggunakan sayuran dan buah-buahan. Seluruh bahan itu kemudian dilumatkan.
“Bumbunya yang berbeda chatni, kalau disini (Indonesia) enggak ada artinya. Bumbu lain itu yang ada di dagingnya, masala,” ujar dia.
Kebab dan shawarma yang dijual di kedai Khan tidak memiliki perbedaan harga. Keduanya hanya dibedakan dari isianya, untuk daging ayam dihargai Rp15.000, sedangkan sapi Rp22.000. “(Pendapatan) sehari enggak mesti, kalau hujan sepi, kalau enggak hujan ini ramai, sampai antri. Bukanya jam 16.00 WIB sampai 23.00 WIB,” ucapnya.