Keangkeran Stadion Gelora 10 November Belum Tertularkan ke GBT
Siapa yang tak mengenal nama Stadion Gelora 10 November Surabaya. Stadion yang telah dibuka sejak 1951 ini memang tak bisa lepas dari nama tim asal Kota Pahlawan, Persebaya.
Namun, semenjak kebijakan baru yang diterapkan oleh Wali Kota Surabaya setelah ada salah satu Bonek meninggal dalam peristiwa kerusuhan 3 Juni 2012, Persebaya dilarang menggunakan stadion yang pernah digunakan untuk pembukaan Pekan OlaNasional (PON) 1969 ini.
Saat terakhir berlaga di Stadion Gelora 10 November tersebut, Persebaya menjamu Persija dengan skor akhir 3-3 dalam kompetisi IPL.
Di stadion itu, Persebaya memiliki nilai historis yang sangat tinggi, karena tim kebanggaan Bonek ini mampu meraih juara Liga Indonesia terakhir pada tahun 2004. Secara kebetulan dalam pertandingan terakhir 23 Desember 2004, Persebaya menjadi tim pertama yang berhasil menjadi juara Liga Indonesia dua kali.
Jika kita membuka kembali sejarah, stadion yang memiliki kapasitas 35.000 orang itu selalu menjadi "momok" yang menakutkan bagi setiap lawan yang menjalani pertandingan tandang menghadapi Persebaya di Gelora 10 November.
Menurut pakar sejarah Kota Surabaya, Adrian Perkasa mengatakan banyak sebab yang membuat markas Persebaya di Gelora 10 November begitu angker ketika dikunjungi tamunya. Yakni salah satunya adalah kegigihan Bonek dalam mendukung tim kebanggaannya.
Bukan hanya itu, keangkeran Stadion 10 November pun juga karena prestasi yang pernah diukir Persebaya di lapangan tersebut. Sehingga membuat lawan ketakutan sebelum menghadapi Bajol Ijo.
"Sebetulnya yang menbuat Stadion 10 November adalah prestasi Persebaya di masa itu, sehingga membuat Bonek begitu bangga mendukung timya di stadion itu. Apalagi waktu dulu nama Bonek begitu terkenal militan, sehingga selain lawan melihat prestasi Persebaya juga melihat Bonek yang selalu bisa menggetarkan nyali lawan main Persebaya," kata pria yang juga jadi Dosen Sejarah di Universitas Airlangga ini kepada ngopibareng.id.
Andrian juga menilai, homebase Persebaya saat ini Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) belum tertular keangkeran dari Gelora 10 November. Hal ini tentu sejak bermain di GBT Persebaya belum memiliki banyak prestasi, hanya Juara Liga 2 2017 lalu.
"Stadion Gelora Bung Tomo sebetulnya bisa saja jadi angker. Tapi itu harus pinter pinternya Persebaya dan hal itu juga harus dibarengi dengan prestasi kalau prestasinya biasa-biasa saja ya hal tersebut tak bisa terwujud," ujarnya.
Tentu melihat apa yang disampaikan Andrian ini berkaca dengan performa Persebaya selama kompetisi Liga 1 hingga pekan ke-21. Tim Bajol Ijo masih terseok-seok di papan bawah klasemen.
Apalagi, Persebaya hingga kini masih duduk di peringkat 13 klasemen dengan 25 poin, dari 6 kali menang, 8 kekalahan, dan 7 hasil seri.
"Dengan melihat penampilan yang seperti itu, tentu membuat Bonek males datang jauh-jauh ke GBT. Terlebih kemarin kalah lawan PS Tira dan akhirnya banyak yang kecewa," kata dia.
Adrian juga mengatakan, meski manajemen Persebaya sudah ngundang Endank Soekamti, artinya sehebat apa pun hiburan yang disajikan, orang akan tetap ogah-ogahan jika prestasinya jeblok.
Maka untuk menjaga hal itu harus prestasi dulu yang dibentuk. Baru Bonek semangat dan akhirnya bisa mengulang kejayaan dan mengulang keangkeran seperti di Gelora 10 November.
Dengan seperti ini bagi Andrian sejarah baru akan juga terbuat di stadion yang memiliki kapasitas 55.000 orang. Karena sebetulnya sejarah muncul karena ada dinamika yang dinamis.
"Sejarah itu dinamika yang harus dinamis, apalagi harus prestasi. Tak hanya itu, akses semakin gampang juga pengaruh untuk membuat angker stadion. Tapi terpenting dilihat dulu prestasinya itu kan harus berbanding lurus," ucapnya.
Stadion Gelora 10 November memiliki ikatan historis yang kuat dengan Persebaya. Di stadion itu pula Persebaya mengukir prestasi sebagai salah satu tim besar di Indonesia. Stadion itu pula jadi tempat legendaris yang dulu digunakan oleh Persebaya Surabaya, sejak era perserikatan.
Sejak mulai dibangunkan kembali oleh PSSI dan mengikuti kompetisi di Liga 2 2017 lalu, Persebaya selalu bermain di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya. (hrs)
Advertisement