Keamanan Nataru, Polrestabes Surabaya Terjunkan 3,500 Personel
Polrestabes Surabaya akan mengoptimalkan seluruh jajaran untuk pengamanan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Jajaran itu mulai Reserse, Sabhara, Lantas, Intelkam, baik jajaran Polsek bersama TNI dan unsur lain seperti Satpol PP dan Linmas Kota Surabaya siap menjaga keamanan kota.
"Ada kendaraan lantas baik roda dua dan empat yang akan berpatroli 24 jam. Juga ada fungsi sabhara, dengan berbagai peralatan yang ada, kami poskan di beberapa tempat ibadah dengan satuan K-9 bersenjata lengkap. Selain itu ada beberapa tempat keramaian seperti lokasi wisata dan pusat perbelanjaan," kata Sandi, Minggu 22 Desember 2019.
Lanjut Sandi, akan berupaya semaksimal mungkin untuk menunjang keamanan pada Nataru kali ini. Terutama untuk proses pengamanan di beberapa obyek vital seperti tempat ibadah di Surabaya.
"Ada 3.500 personil gabungan yang disiagakan. Kami pastikan kondisi kamtibmas di Kota Surabaya kondusif baik jelang maupun pasca Natal 2019 dan Tahun Baru 2020," kata Sandi.
Tak hanya Polri, kesiapan TNI dan Personil bantuan dari Satpol PP dan Linmas serta PMI kota Surabaya juga memback up pengamanan di objek-objek vital.
"Rekan TNI juga siap. Lalu instansi pemerintahan terkait juga membantu pengamanan nataru. Ada layanan fasilitas kesehatan keliling dari PMI Kota Surabaya, perahu karet milik Satpol PP maupun Linmas Kota Surabaya juga kami siagakan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di tempat wisata misalnya," katanya.
Terkait adanya kabar Kota Surabaya menjadi target teror oleh kelompok teroris tertentu, Sandi menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak lain.
"Surabaya merupakan kota terbesar kedua, tidak menutup kemungkinan akan menjadi sasaran aksi teror. Ancaman itu juga berlaku terhadap seluruh wilayah di Indonesia. Karena itu, kami sudah koordinasi dengan (TNI) dan Densus 88 akan turun mengantisipasi ancaman teror," katanya.
Mantan Kapolrestabes Medan ini juga meminta peran aktif masyarakat untuk segera melaporkan ke pihak berwajib bila melihat kelompok orang yang mencurigakan.
"Tentunya, peran TNI-Polri kurang lengkap bila tidak ada peran serta masyarakat. Laporkan bila melihat kolompok yang mencurigakan," kata Sandi.