Keadaan Orang yang Memilih Allah Ta'ala dan Ridha kepada-Nya
Keadaan Orang yang Memilih Allah Ta'ala dan Ridha kepada-Nya
Suatu ketika, Dzun Nun al-Mishri masuk ke dalam Masjidil Hera Di sana, ia melihat seorang telanjang yang terluka dan tergeletak di bawah tiang. Orang itu menyebut nama Allah Swt. dengan hati yang sedih. Dzun Nun al-Misri mendekat, dan mengucapkan salam kepadanya.
“Siapa kamu?” tanya Dzun Nun al-Mishri.
"Aku orang asing,” jawab orang yang tergeletak itu.
“Siapa namamu?”
“Aku adalah orang yang dicari oleh orang yang mana aku lari darinya.”
“Apa yang kamu katakan?”
Setelah itu, orang yang tergeletak itu menangis, begitu juga Dzun Nun al-Mishri. Ia dan Dzun Nun al-Mishri terus menerus menangis. Hingga akhirnya, orang itu mati. Maka, Dzun Nun alMishri melemparkan selendang untuk menutupinya. Lalu, Dzun Nun al-Mishri pergi mencari kain kafan. Setelah mendapatkannya, ja pulang. Namun, alangkah kagetnya, ia tidak menemukan jenazah si asing itu.
“Wahai Allah Yang Maha Suci, siapa yang mendahuluiku? Kalau begitu, ambil saja nyawaku pada hari ini,” ucap Dzun Nun al-Mishri yang kebingungan mencari jenazah si asing itu.
Tiba-tiba, datang sebuah suara, “Wahai Dzun Nun, inilah orang yang dicari setan di dunia. Ia tidak dapat melihatnya. Ia juga dicari malaikat penjaga neraka. Akan tetapi, malaikat tidak melihatnya. Ia juga dicari malaikat Ridwan di surga. Sama saja, malaikat tidak menemumenemui Malaikat Rudlwan di Surga sama saja tidak menemukannya".
Setelah Kematian
“Lalu, di mana ia setelah kematian ini?” tanya Dzun Nun al-Mishri.
“Di tempat yang disenangi, yaitu di sisi Tuhan Yang Kuasa,” kata suara itu.
Oleh sebab itu, manusia dalam ibadahnya, terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kependetaan, kehewanan, dan ketuhanan. Yang dimaksud kependetaan adalah orang yang menyembah Allah Swt. karena takut. Yang dimaksud kehewanan adalah orang yang menyembah Allah Swt. berharap rahmat dan ampunan-Nya. Dan, yang dimaksud ketuhanan adalah orang yang menyembah Allah Swt. yang tidak mengetahui dunia-akhirat, surga-neraka, dan jiwa-ruh.
Bagi orang pertama, kelak pada hari kiamat, ketika dibangkitkan dari kuburnya, dikatakan, “Engkau selamat dari api neraka.” Kemudian, untuk orang kedua, dikatakan, “Masuklah surga.” Dan, untuk orang ketiga, dikatakan, “Ini adalah kekasihmu dan orang yang engkau cari. Ini adalah tujuanmu. Demi keagungan dan kemuliaan-Ku, Aku tidak menciptakan surga, kecuali karena ada orang sepertimu.”
Selesai. Demikianlah termuat dalam Kitab An-Nawadir.
Orang yang hanya pasrah dan hanya mencari ridla Allah Ta'ala, maka surga diciptakan oleh Allah untuknya.
Semoga kita termasuk didalamnya. Aaminn.