Ke Vatikan, Katib Aam PBNU Ajak Paus Gelar Temu Tokoh Agama Dunia
Kota Vatikan dikenal sebagai tempat kediaman Paus. Kota ini menjadi tempat kedudukan pusat Gereja Katolik Roma. Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staqut memimpin rombongan sejumlah tokoh Indonesia melakukan kunjungan ke Vatikan. Berikut CEO ngopibareng.id, Arif Afandi melaporkan langsung dari Vatikan:
KATIB Am PBNU KH Yahya Cholil Staquf melakukan misi khusus ke Vatikan. Ia bertemu dengan Paus Fransiskus, menyampaikan keinginan untuk menggelar pertemuan antarpemimpin agama-agama dunia di Indonesia.
"Kepada Paus saya menyampaikan keinginan untuk menyelenggarakan pertemuan tokoh-tokoh agama se dunia bersama Paus di Indonesia," katanya di Vatikan, Rabu, 25 September 2019.
Sehari sebelumnya, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) juga diterima Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID). Ini adalah lembaga di bawah pemerintah Vatikan yang mengurusi kerja sama dengan agama-agama lain di dunia.
KH Yahya Staquf diterima Sekretaris PCID Mons. Indunil J. Kodithuwakku K dan Romo Markus. Yang disebut terakhir adalah pejabat PCID asal Flores Indonesia yang sudah di Vatikan sejak 12 tahun lalu. Markus dalam setiap kunjungan ke Indonesia juga selalu berkunjung ke PBNU.
Sedangkan Gus Yahya, yang keponakan mantan Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri asal Rembang ini didampingi Uskup Agung Pontianak Monsinyur Agustinus Agus dan Sekretaris Jenderal DPP REI Paulus Totok Lusida.
Juga Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, anggota DPD Terpilih dari Jogjakarta Gus Hilmy Muhammad, Habib Hilal Al Aidid, dan sejumlah pengurus PP GP Ansor. Ikut juga sejumlah Romo Katolik yang mendampingi Mons. Agustinus Agus.
Selain menyampaikan keinginan menggelar pertemuan tokoh agama dunia di Indonesia, Yahya Staquf menyerahkan dokumen hasil Musyawarah Nasional (Munas) Ulama NU di Banjar, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Dokumen itu antara lain berisi keputusan NU dalam rangka menciptakan kehidupan yang harmoni antarpemeluk agama.
"Hasil Munas NU itu sejalan dengan Dokumen Persaudaraan Dunia yang telah ditandatangani Paus Fransiskus dan Grand Syeikh Al Azhar di Abu Dhabi. Sebagaimana NU, dokumen itu sama-sama berasal dari spirit menciptakan dunia yang lebih damai," kata Gus Yahya Staquf.
Kunjungan PBNU ke Vatikan ini mendapat apresiasi penuh dari PCID. Sebab, di mata mereka, NU bukan sahabat baru bagi Vatikan. Tapi merupakan sahabat lama yang telah bekerja bersama sejak Gus Dur (KH Abdurahman Wahid, red) menjadi Ketua Umum PBNU.
"Hampir satu dekade, baru Pak KH Yahya Cholil Staquf yang datang ke Vatikan. Karena itu, kami sangat mengapresiasi inisiatif beliau agar bisa membangun relasi yang lebih baik ke depan," tutur Markus yang sudah lama menjadi salah satu pejabat di Vatikan ini.