Ke Surabaya, Sandiaga Nyekar di Makam Gombloh
Kembali melanjutkan safarinya di Surabaya, Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno mengawalinya dengan berkunjung ke makam musisi legendaris Indonesia, Soedjarwoto Soemarsono atau Gombloh, di Pemakaman Tembok Gede, Surabaya.
Sandi mengataka, Gombloh merupakan sosok yang inspiratif, sekaligus pejuang ekonomi kreatif. Itu kata Sandi dibuktikan dengan banyak karyanya yang ditelurkan musisi kelahiran Jombang, 14 Juli 1948 ini, semasa hidupnya.
Sejak 1948 lahir, hingga 1988 Gombloh wafat, Gombloh kata Sandi sudah mengeluarkan begitu banyak karya yang melegenda, salah satunya adalah Kebyar-Kebyar.
Sandi lalu menyanyikan sebait tembang Kebyar-Kebyar. Menurutnya, lagu itu sangat melegenda, karena selalu berhasil menggugah semangatnya, setiap kali lagu yang dirilis Gomboh pada 1979 itu.
"Lagu itu begitu membangkitkan semangat saya setiap kali ada acara-acara selalu lagu itu berkumandang. Dan itu membangkitkan gelora semangat kita," kata Sandi,di Surabaya, Minggu, 21 Oktober 2018.
Termasuk, kata dia, adalah semangat untuk membangun ekonomi bangsa, khusunya lapangan pekerjaan danĀ ekonomi kreatif. Ia mengaku dirinya semakin terpacu.
Prabowo - Sandi, ujar dia, ingin di masa deoan, Indonesia kembali melahirkan. legenda-legenda lain seperti
Gombloh. Hal itu, menurut Sandi, untuk memastikan bahwa asupan ekonomi kreatif menjadi meningkat.
"Sekarang kan (ekonomi kreatif) baru di bawah 10 persen, kita ingin mencapai 15 sampai 20 persen, dan tumbuh lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Kita akan berjuang untuk itu," kat dia.
Kedatangan Sandi ke makam Gombloh nampaknya disambut langsung oleh sejumlah kerabat musisi yang enam bersaudara ini. Salah satunya adalah adik bungsu Gombloh, Sujarwati (66).
Sujarwati yang kini menetap di Teluk Aru, Perak, Surabaya ini menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tokoh seperti Sandi yang mau memperhatikan seniman lawas Indonesia, salah satunya adalah mendiang kakaknya.
"Kita berterima kasih ada yang perhatian kepada kakak kami. Kami juga bangga," sesuasi berdoa bersama di depan makam kakanya. (frd)
Advertisement