Kunjungi Siola, Wamen Belanda Kagumi Start-up Surabaya
Wakil Menteri Bidang Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Belanda Peter Potman, melakukan kunjungan kerja ke Kota Surabaya. Setelah bertemu Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota, dia langsung menuju Co-Working Space Koridor di Mal Siola Surabaya.
Dalam kunjungannya ke Siola, Potman bertemu dengan belasan anak Surabaya, yang sedang merintis perusahaan start-up. Beberapa diantaranya adalah Riliv, Redblood, dan Agenda Kota. Dia kagum dengan ide dan konsep perusahaan start-up milik mereka.
Menurut Potman, ide segar seperti itu memungkinkan start-up tersebut bisa dikenal di seluruh dunia. Bahkan, bisa juga membuka cabang di belahan negara lainnya.
"Ini ide-ide segar mereka. Start-up adalah titik di mana masyarakat memanfaatkan secara positif jejaring internet. Sejauh ini yang saya lihat, mereka bisa saja menembus pasar eropa, apalagi Belanda. Bukan tak mungkin mereka mendunia," kata Potman, Kamis 12 Maret 2020 di Koridor Siola Surabaya.
Tak hanya kagum, Potman juga mendoakan para perusahaan perintis itu bisa segera mendapat suntikan dana segar dari para investor dunia. Agar bisa bersaing dengan start-up lainnya yang berada di kota atau negara lain.
Potman berjanji akan menceritakan adanya start-up lokal Surabaya ini kepada investor-investor Belanda yang mereka bawa ke Kota Surabaya.
"Ini sangat baik, sangat inisiatif. Di internet semua orang bisa terkoneksi satu sama lain. Jika mereka punya ide yang bagus, bukan tak mungkin akan terhubung dengan dunia yang lebih besar," ujarnya.
"Mereka bisa masuk pasar Belanda atau Eropa tergantung sekreatif apa ide mereka. Saya sudah katakan, mereka harus punya partner dari Belanda untuk tahu pangsa pasar Belanda. Saya akan sampaikan itu ke orang Belanda," sambung Potman.
Sementara itu, Walikota Surabaya Tri Rismaharini merasa bersyukur anak-anak Surabaya yang sedang merintis start-up, bisa mendapat kesempatan untuk masuk ke pasar Eropa. Terlebih, pemerintah Belanda mengaku akan memfasilitasi hal tersebut.
"Mereka bawa 100 investor Belanda dan anak-anak ini mau dipromosikan. Saya sudah dampingi mereka sejak 2015. Saya berharap itu bisa terwujud, jadi anak-anak Surabaya benar-benar bisa mendunia," kata Risma.