Ke Festival Tidore, Jangan Lupa Nengok Destinasi Pantai Akesahu
Perhelatan Festival Tidore 2018 sudah semakin dekat. Siapin deh agenda kamu. Jangan lupa Festival Tidore digelar 29 Maret-12 April. Kalau masih bingung, coba saja masukan Pantai Akesahu dalam daftar kamu. Dijamin tidak bakalan rugi.
Pantai Akesahu memiliki keindahan yang luar biasa. Di pantai ini, kamu bisa menikmati kolam air panas yang berada di bibir pantai juga loh.
Pantai Akesahu adalah salah satu wisata andalan Kepulauan Tidore. Kolam air panas di bibir pantai, adalah keunggulan Akesahu. Menariknya, kolam air panas ini tidak terganggu dengan air laut. Sehingga, rasanya tetap tawar.
Oleh masyarakat sekitar, air kolam panas Pantai Akesahu ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Dan perlu kamu ketahui, sumber kolam air panas ini berasal dari sela-sela akar pohon beringin yang tumbuh di bagian tepi kolam.
"Pantai ini terletak di bagian timur Pulau Tidore. Atau tepatnya berada di Kelurahan Tosa, Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauanm Provinsi Maluku Utara. Lokasinya yang berada di pinggir jalan utama sangatlah mudah untuk ditemukan," ujar Kepala Dinas Pariwisata Tidore, Yakub Husain, Senin (26/3).
Tempat ini juga memiliki panorama pantai yang sangat indah mempesona. Hamparan pasir putih bersih berkilau. Air lautnya bersih dengan warna biru kehijauan. Lengkap juga dengan hutan-hutan kecilnya. Serta perbukitan hijau menjadikan Pantai Akesahu layak untuk dikunjungi.
"Menikmati panorama pantai sambil berendam di kolam air panas dengan ditemani angin semilir dan nyanyian daun yang tertiup angin akan membuat wisatawan nyaman dan betah berlama-lama di Pantai Ake Sahu yang indah ini," kata Yakub.
Di area wisata Akesahu, terlihat beberapa bangku kayu yang dicat warna-warni. Cukup sebagai tempat bersantai menikmati hari. Untuk mencapai kolam air panas Akesahu, kamu harus menuruni jalanan tanah berbatu yang terletak di sebelah kanan area wisata. Sebuah gapura bertuliskan Akesahu - Mafumuru yang terbuat dari kayu yang dicat merah dengan tulisan berwarna kuning, terasa begitu eye catching.
"Harga tiket masuknya pun sangat murah. Cuma bayar Rp 2.000 dan wisatawan bisa langsung berendam di pemandian air panas yang unik ini," tambahnya.
Yang ingin ke sana dari Jakarta, kamu bisa terbang menuju Bandara Babullah, Pulau Ternate. Ada maskapai Garuda, Sriwijaya Air dan Lion Air yang menempuh rute ini setiap hari.
Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan lewat darat ke pelabuhan Bastiong sekitar 10 menit. Perjalanan dilanjutkan via laut. Dari pelabuhan Bastiong menuju pelabuhan Rum di Pulau Tidore, tersedia kapal feri. Waktu tempuhnya 30 menit. Tapi dengan speed boat waktu tempuh hanya 5 menit.
Untuk penginapan, Tidore memang baru memiliki satu hotel, yakni Hotel Seroja dengan tarif Rp 200.000. Tapi jangan khawatir, sebab masih ada guest house milik Pemkot Tidore. Homestay milik warga juga sudah banyak. Fasilitas juga sudah mencukupi.
"Hotel yang tersedia memang baru satu. Tapi kami sudah menyiapkan guest house dan telah mengkoordinir rumah-rumah warga yang bisa dijadikan homestay," terang Yakub.
Acara Festival Tidore sendiri bakal makin seru. Makin ciamik. Akan ada banyak suguhan istimewa yang siap menemani liburan kamu. Setidaknya ada top 3 event yang sudah disiapkan.
Yaitu Parade Juanga, Penjelajahan Paji, dan prosesi kerajaan oleh Sultan Tidore. Selain itu, juga ada pembukaan Museum Maritim Dunia di Istana Tidore.
"Ada tiga kegiatan utama nanti. Pertama Parade Juanga yang menampilkan pelayaran kapal tradisional yang berwarna-warni dalam formasi perang. Armada itu akan dipimpin Sultan Tidore dan ditemani keluarga kerajaan," kata Yakub.
Rangkaian acara kedua juga tak kalah patennya. Wisatawan bakal diajak menyaksikan Penjelajahan Paji. Ini merupakan penelusuran kembali perjalanan Sultan pada saat terjadi Pemberontakan Sultan Nuku. Rangkaian ini juga bakal dibalut berbagai kegiatan budaya yang memesona.
"Prosesi kerajaan ini diiringi banyak prosesi lainnya yang sudah menjadi tradisi Tidore. Selain itu, ada juga pameran, pertunjukkan seni, karnaval budaya, seminar budaya, dan lainnya. Bakal banyak kemeriahan di sini," papar Yakub.
Selain itu, wisatawan juga diajak mengenal berbagai prosesi adat tanah Tidore. Ada prosesi Kota Tupa, prosesi Tag Jie, prosesi Rora Dange Ake Dango, dan pawai Ny Puja Nyilu. Yang pasti semua prosesi ini sangat kental dengan nilai budaya dan tradisi daerah Kepulauan ini.
Festival Tidore selalu mampu menarik minat wisatawan. Tidak hanya dari Nusantara, wisatawan mancanegara juga familiar dengan festival ini.
"Yang paling menarik perhatian itu perahu-perahu tradisional yang unik. Tari-tarian menawan khas Maluku Utara. Seperti tarian tradisional Cakalele dan Soya-soya juga kerap memukau pengunjung acara spesial ini," tuturnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya ikut memuji budaya dan alam Tidore Kepulauan. Ada rumus yang konsisten disampaikan Menpar, bahwa semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan.
“Kita beruntung memiliki kesultanan Tidore. Tentu, karena ada kerajaan itu, sudah pasti memiliki budaya adilihung yang tinggi. Itu yang harus kita lestarikan,” ujarnya.
Menurut Menpar Arief Yahya, Tidore sudah memiliki kombinasi yang sempurna antara culture, nature, dan man made. Tinggal memoles atraksi, amenitas dan aksesnya.
"Jangan lupa, sekarang zaman digital. Semua komponen masyarakat Tidore harus ikutan berpromosi melalui digital. Begitu juga para pelaku usaha pariwisatanya," pungkasnya. (*)