Ke Australia, Menteri Edhy Kepincut Budidaya Lobster
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo kagum dengan budidaya lobster yang ada di Universitas Tasmania, Australia. Dalam rangkaian lawatannya ke Negeri Kangguru itu, Edhy berharap budidaya lobster bisa dilakukan di Indonesia.
“Ini kemajuan, selama ini belum ada yang bisa mekajukan budidaya lobster. Saya pikir Indonesia harus pelajari ini,” kata Menteri Edhy, Sabtu 29 Februari 20202.
Budidaya lobster di Universitas Tasmania berhasil dikembangkan setelah 20 tahun masa penelitian di Institut Studi Kelautan dan Antartika (IMAS). Budidayanya melibatkan proses dari telur, benih hingga menjadi lobster dewasa.
Menurutnya, budidaya ini menjadi jawaban atas kekhawatiran punahnya lobster di laut Indonesia.
“Di sini sudah dijawab langsung oleh ahlinya. Bagaimana budidaya lobster yang baik,” katanyanya saat berkunjung di laboratorium hatchery lobster IMAS.
Budidaya lobster menurutnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Indonesia menurutnya memiliki potensi tinggi karena memiliki benih sekaligus indukan. Untuk mengembangkan budidayanya, menurutnya membutuhkan sinergi antara pemerintah, nelayan, pembudidaya, dan pelaku usaha.
Untuk merealisasikan budidaya lobster, Edhy berencana merevisi Permen KP 56/2016. Draftnya sudah dalam tahap finalisasi untuk segera disampaikan ke Menko Maritim dan Investasi, serta presiden, dilansir dari Antaranews.
“Revisi permen ini muncul atas aspirasi masyarakat. Mayoritas setuju budidaya. Intinya ada pemanfaatan dan diawasi dengan baik,” ucapnya.
Budidaya lobster sebenarnya sudah berjalan di sejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya di Lombok Timur. Hanya saja, konsep budidayanya terbatas ada pembesaran dari benih hingga lobster dewasa, belum pada tahap hatchery atau penetasan telur.
Advertisement