KDRT Paling Miterius di Tangerang
Oleh: Djono W. Oesman
KDRT ini tidak lazim. Sebuah rumah bagus di Cipondoh, Tangerang, cuma dihuni suami-istri BK, 70, dan RB, 60. Suami menghajar 42 tikaman sampai istri meninggal. Lalu BK tidak keluar rumah. Mengunci pintu. Esoknya ia bunuh diri dengan delapan tikaman. Jenazah mereka membusuk, sampai kasus ini diungkap polisi.
Polisi memastikan, tak ada orang lain di dalam rumah tersebut. Seluruh pintu terkunci dari dalam. Tidak ada tanda bekas congkelan. Perabotan dalam rumah rapi. Juga tidak ada sidik jari dan DNA milik orang lain di dalam rumah, selain BK dan RB.
Polisi bekerja hati-hati. BK pengusaha besar, punya ribuan karyawan. Sosoknya pernah dimuat di Disway, kolom Cheng Yu, Sabtu 8 Juli 2023. Di situ, pepatah favoritnya berbunyi: Begitu kuda tiba, kemenangan di depan mata. Maksudnya: sukses diraih dengan cepat berkat usaha.
Penyelidikan polisi hampir sebulan, sejak rumah bagus itu didobrak akibat bau bangkai, Kamis, 5 September 2024. Polisi sudah bekerja teliti. Melibatkan pihak Kedokteran Forensik Polri. Juga, Ketua Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Nathanael EJ Sumampouw. Serta ahli lacak tulisan tangan, sebab di TKP ditemukan suicide note.
Kronologinya demikian: Kamis, 5 September 2024 siang. Seorang kerabat BK bertandang ke rumah bagus itu, Puri Metropolitan Blok G.3 18, RT 06 RW 08, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Si kerabat sudah beberapa hari menelepon BK dan RB, tak tersambung. Maka ia menjenguk.
Ternyata rumah itu sepi. Terkunci. Ada selentingan bau busuk dari arah dalam rumah. Maka, ia lapor ke RT dan RW setempat. Para pengurus warga mendatangi rumah itu. Ketua RT mengatakan, sempat melihat RB ngobrol dengan tetangga di pos ronda, tak jauh dari rumah, sepekan sebelum Kamis, 5 September 2024.
Ada tetangga menyatakan, melihat BK ngobrol dengan beberapa tetangga di pos ronda pada Minggu, 1 September 2024. Setelah itu warga tidak pernah melihat suami-istri tersebut.
Rombongan pengurus warga mengamati rumah itu. Bau busuk tercium mereka. Maka, warga lapor polisi. Tim polisi mendobrak rumah itu.
Di dalam, bau bangkai sangat keras. Di ruang tamu, BK tergeletak di sofa. Sudah meninggal. Darah di lantai sudah kering. Di bawah sofa ada dua pisau tergeletak. Polisi terus masuk. Di kamar di atas ranjang RB terlentang. Sudah meninggal. Darah kering di sekitar RB.
Polisi olah TKP. Hasilnya seperti disebut di atas.
Di TKP ditemukan secarik kertas bertulisan tangan. Setelah diteliti berhari-hari, polisi menyimpulkan itulah suicide note (catatan bunuh diri). Isinya banyak. Polisi tidak mengungkap seluruhnya. Salah satu yang diungkap, di surat tersebut tertulis pesan ditujukan kepada keluarga, agar jika BK dan RB meninggal, maka harta ini dan itu (dirinci semua) dihibahkan kepada ini-itu (terperinci juga). Akhirnya, disebutkan, ahli waris juga harus menanggung utang sangat besar (tidak disebut polisi nilainya).
Di surat itulah polisi minta bantuan ahli lacak tulisan tangan. Minta bantuan mengungkap, siapa penulis suicide note?
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho kepada wartawan, Kamis, 3 Oktober 2024 mengatakan: "Menurut ahli tulisan, itu adalah suicide note. Ditulis korban bunuh diri (BK). Bukan oleh orang lain yang diletakkan di situ.”
Polisi tidak punya tulisan tangan BK semasa hidup, sebagai pembanding. Pihak keluarga tidak punya tulisan BK. Tapi, ahli lacak tulisan tangan meyakini, itulah tulisan BK. Dasarnya tiga hal:
Pertama, penulisnya tahu persis rincian aset yang diwariskan. Juga rincian utang. Di situ penulis minta, agar utang dibayar oleh keluarga penerima warisan. Orang yang tahu data ini cuma BK.
Kedua, dari segi bahasa itu ditulis orang berpendidikan maksimal SMA. BK lulusan kelas lima SD. Ketiga, meski keluarga tidak punya contoh tulisan tangan BK sebagai pembanding, tapi keluarga, juga para karyawan perusahaan milik BK, meyakini itu tulisan BK.
Akhirnya, polisi menyimpulkan, BK membunuh istri lalu ia bunuh diri. Motifnya belum diketahui pasti. Polisi menduga, akibat BK terlilit utang jumlah besar. Sehingga stres naik jadi depresi. Juga punya penyakit kronis (tidak disebut). Mungkin juga cekcok dengan istri. Penyebab cekcok belum diketahui.
Berdasar hukum, kasus pembunuhan itu tetap harus disidik polisi.
Kombes Zain: "Pelaku BK diduga melanggar Pasal 44 ayat (3) undang-undang KDRT. Namun dalam permasalahan ini tidak bisa dilanjutkan proses penyidikan karena yang diduga pelaku (BK) meninggal dunia. Berdasarkan Pasal 77 KUHP, terduga pelaku yang meninggal dunia, tidak mungkin dimintai pertanggung jawaban hukum.”
Pasal 77 KUHP menyatakan, bahwa hak penuntutan hukum gugur, jika terdakwa meninggal dunia, sebelum ada putusan terakhir pengadilan tentang perkara yang bersangkutan.
BK adalah tokoh pengusaha sukses. Cerdas dan gigih. Dalam buku biografinya, diceritakan perjuangan hidup BK yang luar biasa hebat. Ia yatim sejak usia delapan tahun, karena ayahnya meninggal. Ibunya susah-payah membesarkan tujuh anak tanpa suami. Karena itulah BK cuma sekolah naik ke kelas lima SD, lalu berhenti untuk mencari nafkah keluarga.
Memulai bisnis dari kelas paling bawah, penjual kue apem keliling kampung naik sepeda ontel di sebuah desa di Jawa Tengah, ketika ia masih remaja, 1962. Lalu sangat perlahan meningkat, melalui proses jatuh-bangun, merambah ke bisnis ritel. Ia sukses hasil perjuangannya yang luar biasa.
Kini, meski polisi sudah mengungkap sebagian besar dari misteri penemuan mayat BK dan RB, tapi sebagian kecil masih misterius. Sebagian kecil itulah yang dalam kriminologi, penting. Antara lain, motif dan latar belakangnya. Juga kronologi pembunuhan.
Masyarakat cuma bisa membayangkan, bahwa berdasar autopsi jenazah tergambar bahwa BK dalam kondisi sangat marah pada RB. Padahal BK dan RB sudah menjalin pernikahan lebih dari empat dekade. Selama itu pihak keluarga menyatakan, pernikahan mereka harmonis dan rukun. Ribuan karyawan perusahaan milik BK juga menyatakan, BK dan RB pasangan suami-istri ideal. Mereka rukun dan kaya harta. Tak kekurangan finansial. Suatu kondisi yang diidamkan semua orang.
Terus, mengapa BK bisa begitu emosional? Tikaman 42 tusukan bukan saja untuk membunuh. Tapi sudah lebih dari itu. Menggambarkan kemarahan luar biasa meledak.
BK bunuh diri dengan delapan tikaman ke perut dan dada. Sungguh, tahan sakit ia. Juga kuat fisiknya. Pada dua-tiga kali tikaman saja, umumnya orang sudah lunglai. Jumlah tikaman itu menunjukkan bahwa ia sangat emosional.
Tapi ledakan emosi BK terhadap RB seharusnya sudah reda. Jeda waktu kematian antar mereka, sekitar sehari. RB lebih dulu meninggal. Hasil autopsi dokter forensik menyatakan, jeda waktu itu antara 24 sampai 48 jam. Mungkinkah dengan jeda waktu segitu emosi BK masih membara? Apalagi, usianya segitu.
Orang bebas menyimpulkan. Apakah kegigihan perjuangan BK menjadi pengusaha sukses, berkontribusi pada besarnya ledakan emosinya di kasus itu? Apakah, keuletannya jatuh-bangun menjalankan bisnis, punya hubungan kausalitas dengan kekuatannya menikam diri sendiri delapan kali?
Pastinya kejadian itu tragedi. Memilukan. Sebagian dari kejadian masih misterius. Dan, misteri itu boleh dibiarkan menjadi rahasia BK-RB selamanya, sebab perkara hukum sudah gugur. Kematian mereka tentu menyesakkan dada para pembaca buku biografinya. Sebab, dari biografi itu BK adalah panutan.