KBRI Tokyo Teken MoU Kerjasama Pendidikan dengan Muhammadiyah
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang pengembangan kerja sama pendidikan pada Jumat, 1 April 2022.
Acara yang digelar secara virtual ini dibuka dengan sambutan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi dan dilanjutkan dengan kuliah umum dari Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir.
Dubes Heri mengatakan KBRI Tokyo siap bekerja sama dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan lainnya dengan PP Muhammadiyah.
“Khusus dalam bidang pendidikan dan riset, KBRI Tokyo terus menginisiasi kerja sama yang meliputi bidang kesehatan seperti pengembangan vaksin, pengobatan kanker, penyediaan rumah sakit, perawatan lansia dengan kualitas dan fasilitas Jepang, transisi energi dengan pengurangan emisi, serta transformasi digital,” papar Dubes Heri yang didampingi Atase Pendidikan Yusli Wardiatno dan Atase Kehutanan Zahrul Muttaqin. Turut hadir secara virtual Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Tokyo serta perwakilan dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
"MoU dengan PP Muhammadiyah dilatarbelakangi program nasional Kampus Merdeka-Merdeka Belajar yang memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar ke universitas lain baik di dalam atau di luar negeri selama dua semester ditambah satu semester untuk kerja praktek melalui Program IISMA Kemdikbudristek," tambah Dubes Heri.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang didampingi oleh sejumlah pengurus PP Muhammadiyah mengatakan kegiatan bersama KBRI Tokyo merupakan kali ketiga. Ia berharap nota kesepahaman yang ditandatangani dapat menjadi tonggak kemajuan pendidikan di Indonesia.
“Di tahap ketiga ini kita melangkah lebih maju lagi dengan penandatanganan MoU untuk program pengembangan sumber daya manusia, pelatihan, dan inovasi pendidikan. Termasuk pengembangan program digital lewat lembaga pendidikan yang kita punya sekarang ini termasuk di dalamnya Universitas Siber Muhammadiyah serta berbagai program lain,” demikian disampaikan Haedar Nashir.
"Apresiasi kepada KBRI Tokyo bersama Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang dapat berperan besar sebagai kekuatan penggerak bersama Jepang dalam membangun Indonesia," tambahnya.
Hal-hal yang menjadi isi Nota Kesepahaman KBRI Tokyo dengan PP Muhammadiyah antara lain penguatan kolaborasi antara institusi Muhammadiyah dengan industri terkait di Jepang, kolaborasi diseminasi informasi kegiatan bersama serta kerja sama lainnya yang bersifat produktif.
Hingga saat ini jalinan kerja sama yang sudah dibangun KBRI Tokyo dengan Muhammadiyah adalah menghubungkan beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) seperti UMY, UMM, UMB dengan perguruan tinggi di Jepang.
Ke depannya tengah diupayakan pengembangan jalur internet yang merupakan kerja sama lintas negara melalui Program Research and Education Network (ID-REN) dengan kecepatan 100GB melalui Universitas Brawijaya, di mana sudah ada 3 PTM yang masuk dalam pengembangan jaringan tersebut.