KBRI dan Diaspora Duta Promosi Produk Halal Indonesia
Pemerintah belum berencana membentuk komite untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di luar negeri. Di sisi lain, terbentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).
Tugas pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di luar negeri dilaksanakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) termasuk di dalamnya Atase Perdagangan dari Kementerian Perdagangan, dan juga para diaspora Indonesia, seperti yang dilakukan di Jepang.
Penjelasan itu disampaikan Wapres Ma'ruf Amin dalam penerbangan ke Tanah Air, setelah mengakhiri kunjungan kerja di Jepang, Jumat 10 Maret 2023. “Bukan (komite) tersendiri tetapi bagian dari KBRI Jepang. Bukan dari KNEKS tetapi bagian dari KBRI, semacam Atase Perdagangan,” kata wapres.
Menurut Ma'ruf Amin, salah satu tugas KBRI adalah membantu para pengusaha Indonesia yang memasarkan produk halalnya di luar negeri, terutama agar produk-produk tersebut sesuai dengan standar negara setempat.
“(Misalnya KBRI Jepang) terus mengkurasi berbagai masyarakat kita [di Jepang] yang melakukan impor produk halal dari Indonesia dengan standar Jepang,” ujarnya.
Sebab, menurut wapres, salah satu masalah yang sering dihadapi para pengusaha Indonesia yang ingin memasarkan produk halal di luar negeri adalah standar produk Indonesia yang belum sesuai kriteria negara setempat.
“Nah memang ada sesuatu yang kemarin (seperti di Jepang) dilaporkan bahwa standar kita sering kali tidak masuk. (Padahal) pemerintah Jepang welcome untuk mendatangkan produk halal dari Indonesia,” paparnya.
Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Ma'ruf Amin, KBRI Jepang yang berperan memberikan masukan mengenai standar-standar yang diterapkan Jepang terhadap produk dari luar negeri, misalnya terkait kehigienisan dan kemasan produk.
“Karena memang selain halalnya, ada standar-standar produk yang harus dipenuhi untuk di Jepang,” tuturnya.
Selain mengandalkan KBRI, pemerintah juga meminta bantuan para diaspora Indonesia untuk mengembangkan dan memperluas pasar produk halal Indonesia di luar negeri.
“(Sebenarnya) diaspora kita juga sudah melakukan [hal tersebut], walaupun sifatnya mungkin baru kecil-kecilan, tapi sudah mulai. Bahkan ada yang membuka toko halal dan sebagian besar barang yang dijual adalah dari Indonesia,” ungkapnya.
Dari hasil pertemuan dengan para diaspora di Jepang, Ma'ruf Amin menuturkan bahwa banyak WNI yang membuka toko di berbagai kota dengan konsumen, bukan hanya masyarakat Indonesia tetapi juga penduduk Jepang.
“Jadi sebenarnya ini (kerja sama) people to people sudah juga jalan. Kemudian juga perusahaan kita dan pemerintah sedang berusaha memperluas pasar yang selama ini memang belum terbuka, termasuk di Jepang,” tandasnya.
Mendampingi wapres saat memberikan keterangan pers, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.
Advertisement