Kaya Potensi, Banyuwangi Kembali Jadi Lokasi Syuting Film
Potensi Banyuwangi kembali menarik pelaku perfilman di Indonesia. Pembuatan film anak-anak yang disutradarai Jose Purnomo sedang dalam proses pengambilan gambar di Banyuwangi. Film ini diadaptasi dari novel karya Asma Nadia yang berjudul ‘Anak Penangkap Hantu’.
Penulis Novel, Asma Nadia, juga turut berada di Banyuwangi. Dia mengaku terpesona dengan kenyamanan Banyuwangi saat mendampingi syuting film yang mengajarkan tentang keberanian kepada anak-anak belia Indonesia ini.
"Saya jalan kaki dari hotel kesini. Pedestriannya nyaman. Bersih. Tidak ada kaki lima dan kendaraan parkir sembarangan," ungkapnya saat bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa, 14 Juni 2022.
Dia mengaku sudah sepekan ini berada di Banyuwangi untuk merampungkan syuting film tersebut.
Film ini dibintangi Adhiyat, Muzakki Ramadhan dan Giselle Tambunan, Adinda Thomas, Andi Boim, Sujiwo Tejo, dan Verdi Solaiman.
“Kami ingin mengeksplorasi keindahan Banyuwangi. Syutingnya full di sini. Kita bertekad untuk membuat film berkualitas bagus, namun sarat dengan nilai-nilai edukasi. Menurut kami, ini bagian dari menjaga anak-anak bangsa ini," ujarnya.
Produser MNC Pictures, Emilka, menyatakan, Banyuwangi sudah mulai jadi alternatif para film maker sebagai lokasi syuting. Imejnya, kalau mau syuting tentang hutan di Jawa, yang ada di pikiran kita adalah Banyuwangi dengan segala lanskap yang ada.
“Ada pantai, sawah terasiring, juga warga lokalnya," terang produser yang juga hadir di Pendopo saat itu.
Bupati Ipuk Fiestiandani mengapresiasi pemilihan Banyuwangi sebagai lokasi syuting film. Ini, Kata Dia, bisa menjadi bagian dari upaya promosi daerah. Film, menurutnya, menjadi salah satu instrumen yang efektif untuk promosi daerah.
“Angkor Wat di Kamboja melejit setelah menjadi lokasi syuting ‘Tomb Raider’. Ubud pun langsung ngetren karena jadi latar film ‘Eat Pray Love’. Kepada teman-teman pelaku film, Banyuwangi sangat terbuka sebagai destinasi syuting,” ujar Ipuk.
Banyuwangi, lanjutnya, punya segudang potensi. Tempatnya bersejarah, viewnya indah. SDM-nya lengkap dan banyak anak-anak muda kreatif.
Lebih jauh Ipuk juga menyampaikan, banyak hal yang didiskusikan dengan penulis prolifik itu. Khususnya, tentang dunia perfilman yang mulai semarak di Banyuwangi. Mulai mengangkat nilai dan kultur lokal dalam sebuah film, hingga bagaimana melibatkan sineas dan talent-talent lokal saat syuting di Banyuwangi.
"Semoga nanti bisa syuting lagi di sini atau bahkan menuliskan karya khusus tentang kekayaan budaya kami di Banyuwangi," katanya.
Advertisement