Kaya Mendadak Berkat Proyek Bendungan, Warga Takalar Borong Mobil
Warga Desa Kalekomara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan mendadak kaya raya. Lebih dari 200 kepala keluarga ketiban rezeki melimpah gara-gara menerima uang ganti untung senilai ratusan juta rupiah. Mereka terkena pembebasan lahan proyek pembangunan Bendungan Pamukkulu.
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Takalar Muhammad Naim menyatakan, saat ini telah mencairkan dana sebanyak Rp 476 miliar untuk tahap kedua pembayaran ganti rugi lahan kepada 444 orang warga.
Akibat kebanyakan duit, sejumlah warga dikabarkan telah membeli mobil mewah sekelas Toyota Fortuner. "Betul, ada beli kendaraan Kijang Inova, Toyota Cros, Brio, sampai Fortuner," ucap Kepala Desa Kaleko'mara, Parawansyah.
Saat ini, Toyota Kijang Innova memiliki bebeberapa model. Harganya dibanderol mulai dari Rp 337,6-440,9 juta, sedangkan Honda HR-V mulai dari Rp318 juta sampai Rp430 juta. Mobil baru Honda Brio berkisar Rp151-200,2 juta, Toyota Cross dibanderol mulai dari Rp 463,5 juta, dan Toyota Fortuner Rp483 juta sampai Rp 675,6 juta.
Pak Kades juga Beli Mobil Fortuner
Menurut Parawansyah, dana yang diterima warga bervariasi mulai Rp300 jutaan hingga Rp3 miliar, tergantung luas lahan yang diganti rugikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan. "Tergantung objek dan lokasinya produktif atau tidak, itu yang dibayarkan,” ujar Parawansyah.
Dia sendiri juga memiliki lahan dan telah mendapatkan uang ganti rugi. Bahkan dananya telah dibelikan mobil Fortuner dan sawah seluas 20 hektare selebihnya ditabung di bank.
Terkait dengan masih ada warga yang belum menerima dana tersebut, terkendala verifikasi dokumen dan surat tanahnya. Bahkan ada yang bersengketa hingga melapor di Polres Takalar, terkait hak kepemilikan.
"Ada juga beberapa surat-suratnya palsu, jadi tidak ditindaklanjuti, ada juga bersengketa sampai saling lapor di Polres. Sejauh ini verifikasi berkas di kantor desa berjalan aman," ungkap Parawansyah.
Proyek Bendungan Pamukkulu
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bendungan Pamukkulu merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) yang dibangun di Sulawesi Selatan. Proyek pembangunan Bendungan Pammukulu membutuhkan lahan seluas 593 hektar. Saat ini lahan yang telah dibebaskan seluas 269 hektar.
Kontrak pembangunan bendungan ini telah ditandatangani pada November 2017 lalu dan terbagi menjadi dua paket konstruksi.
Paket pertama senilai Rp 852 miliar yang akan digarap oleh PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Daya Mulia Turangga (KSO) untuk pekerjaan diantaranya pembangunan bendungan utama. Lalu paket kedua senilai Rp 811 miliar yang akan digarap oleh kontraktor PT Nindya Karya. Pekerjaan diantaranya relokasi jalan dan rehabilitasi jalan masuk, terowongan pengelak, bendungan pelimpah, dan pekerjaan hidromekanikal. Sementara untuk konsultan supervisi dilakukan oleh PT Indra Karya, PT Virama Karya, PT Bina Karya Persero senilai Rp 53,7 miliar.
Bendungan ini memiliki kapasitas tampung maksimum 82,7 juta meter kubik. Jika nantinya beroperasi Bendungan Pammukulu diyakini akan memberi manfaat bagi irigasi sawah seluas 6.150 hektar. Kemudian memberikan manfaat untuk penyediaan air baku Kota Takalar sebesar 160 liter per detik. Selain itu untuk pengendalian banjir, konservasi sumber daya air, pengembangan pariwisata, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 4,3 Megawatt.
Sebelumnya, pada Februari 2021 sejumlah video viral di media sosial tentang masyarakat satu desa di Tuban, Jawa Timur, yang memborong ratusan mobil baru. Mereka mendapat uang penjualan lahan proyek kilang minyak Pertamina.