Kawasan Wisata Kayutangan Malang Dibuka Pekan Depan
Pembangunan Kawasan Wisata Kayutangan Heritage, Kota Malang, diperkirakan rampung pada pekan depan. Proses pembangunan Kawasan wisata Kayutangan tersebut sudah dimulai pada pertengahan November 2020, lalu.
Kontraktor pembangunan Kayutangan Heritage telah melakukan uji coba kekuatan konstruksi jalan yang terbuat dari bahan batu andesit. Uji coba tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa konstruksi yang sudah selesai sudah kuat terhadap beban kendaraan.
"Jadi kami melakukan uji coba apa yang sudah kami rancang dari pengerjaan awal sampai akhir ini terbukti kuat atau tidak. Meski kita sudah memiliki tes-tes mulai saat kita gali tanah itu dan kita padatkan, hingga kita pasang batu andesitnya," tutur Konsultan Pengawas Proyek Kayutangan, Warjo, pada Sabtu, 19 Desember 2020.
Ia menjelaskan, uji coba tersebut terbagi dalam tiga tahap, yaitu traksi, lendutan dan tumbukan. Untuk uji tahap pertama, yakni traksi, menguji kekuatan konstruksi jalan batu andesit menahan beban kendaraan ketika melintas.
Warjo menerangkan teknisnya, yaitu dengan cara sebuah kendaraan melintas di ruas jalan batu andesit tersebut, lalu direm secara mendadak.
"Tes pertama namanya traksi, yakni melihat sentuhan antara permukaan jalan dengan ban kendaraan. Caranya dengan kecepatan tertentu langsung direm mendadak, apakah nanti ada perubahan atau tidak," katanya.
Uji coba kedua, yaitu lendutan kata Warjo, merupakan metode untuk melihat apakah terjadi perubahan konstruksi pada jalan setelah dilewati oleh kendaraan dengan jenis truk tersebut.
Perubahan konstruksi yang dimaksud, yakni seperti adanya gelombang pada konstruksi. Untuk melihat adanya pengaruh tersebut, pihak kontraktor memakai alat pengukur bernama waterpass.
"Tes kedua namanya lendutan, begitu kendaraan telah lewat, ada pengaruhnya apa tidak. Ternyata dibuktikan tidak berpengaruh sama sekali dengan alat yang namanya waterpass. Di sepanjang 120 centimeter, kami lihat ada perubahan atau tidak, itu yang kami lihat," ujarnya.
Sedangkan, pengujian yang terakhir dilakukan dengan cara tumbuk. Caranya dengan menekan permukaan tanah apakah terjadi kerusakan atau tidak.
"Jadi saat menguji tadi dikasih beban dari atas truk 14 ton muatan. Disuruh naik 20 cm, kita hentikan. Kemudian kita suruh jalan dan dijatuhkan untuk melihat adanya kehancuran atau getaran material," tuturnya.
Hasilnya, tutur Warjo, konstruksi jalan tidak mengalami kendala apapun saat dilakukan uji coba melalui tiga tahapan tadi.
"Sejauh ini semua aman. Tidak ada kendala. Tinggal nanti kami menunggu instruksi, kapan akan dibuka. Karena progres saat ini kami hanya tinggal finishing saja. Semuanya sudah selesai," tutupnya.
Advertisement