Kawasan Wisata Ijen Banyuwangi Ditutup, Pelaku Usaha Pasrah
Pelaku wisata dan pedagang kaki lima di Tahun Baru kali ini harus menelan kecewa. Pasalnya, mereka yang paceklik akibat pandemi, belum juga mengalami perbaikan kondisi ekonomi, di libur akhir tahun. Kasus Covid-19 yang terus meningkat membuat banyak pemerintah daerah meminta lokasi wisata tutup di akhir tahun.
Hal itu juga dirasakan oleh pelaku wisata di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen. Mereka hanya bisa pasrah dengan keadaan setelah pemerintah daerah menutup kawasan wisara, sejak akhir tahun hingga empat hari ke depan.
"Kalau ngomong kecewa ya pasti kecewa. Tapi mau gimana lagi kalau pemerintah memutuskan untuk ditutup," kata Elfrida Elis Kartikasari, salah satu pemilik warung di kawasan TWA Kawah Ijen kepada Detik, Kamis 31 Desember 2020.
Para pelaku wisata dan pedagang kaki lima di kawasan tersebut, sebelumnya berharap banyak pada momen libur akhir tahun. Mengingat, mereka mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Akhir tahun lalu, rata-rata mereka bisa mengantongi pendapatan kotor mencapai Rp 2 juta per hari. " Apalagi ini kan Tahun Barunya hari Jumat, jadi bisa sampai hari Minggu ramai pengunjung. Tapi kalau sudah ditutup gini kita bisa apa?," imbuhnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Sugianto, penarik troli wisatawan di TWA Kawah Ijen. Tahun baru lalu, ia mampu mengangkut hingga tiga wisatawan ke puncak Ijen. Tahun ini, pendapatannya berkurang lantaran sektor wisata ditutup. "Ya angkut belerang lagi. Karena wisatawan tidak ada," ujarnya.
Sementara itu Farel, salah satu guide di TWA Kawah Ijen mengaku terpaksa mencari alternatif mencari uang selain menjadi guide. Ia mengaku, tahun baru menjadi momen puncak pengunjung, degan jumlah mencapai 10 ribu.
Namun kini, ia harus mencari pekerjaan lain selama tiga hari ke depan, agar periuk nasi di rumahnya, tetap bisa terisi. Semoga pandemi ini bisa segera berlalu, sehingga perekonomian bisa bangkit kembali," katanya. (Det)
Advertisement