Kawanan Penjahat Gendam Pemilik Warung Makan di Lamongan, Emas Senilai Rp20 Juta Raib
Kawanan penjahat dengan modus gendam beraksi di Lamongan. Korbannya, Sri Sugiarti, 59 tahun, pemilik warung makanan Dusun Tunggun, Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Lamongan.
Seluruh perhiasan emas total senilai Rp20 juta yang dikenakan korban habis dipreteli pelaku. Sebelumnya, korban diperdaya hingga pingsan setelah disuruh membaca mantra dan minum segelas air mineral.
Keterangan diperoleh ngopibareng.id menyebutkan, kejadiannya berawal sekitar pukul 10.15 WIB. Saat itu korban sedang memasak di warung. Tiba-tiba datang sebuah mobil Sigra B 2794 SZV warna putih tepat di depan warung.
Selanjutnya seorang pria turun dari mobil dan masuk ke dalam warung untuk membeli jajanan gorengan hingga habis Rp15 ribu. Tanpa banyak bicara, pria tersebut kembali masuk mobil.
Tidak lama kemudian, ternyata pria tadi turun lagi untuk menanyakan alamat rumah Kepala Dusun Jagir bernama Ali. "Entah apa yang diomongkan saat itu, tiba-tiba korban diajak masuk mobil," kata Kapolsek Mantup AKP M. Kosim, melalui Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Andi Nur Cahyo, Sabtu 8 Juni 2024.
Sesuai pengakuan korban, saat masuk ke dalam mobil, ternyata sudah ada dua lelaki lain mengenakan surban putih duduk di jok belakang dan seorang berpakaian sama duduk di jok depan. Sedang pria yang sebelumnya membeli jajanan gorengan juga secepatnya masuk dan memepet korban.
"Seingat korban, tak lama kemudian dia diminta oleh salah seorang berkaitan surban membaca surat amalan dengan cara menirukan ucapannya, termasuk diminta minum air mineral. Selanjutnya korban mengaku sudah tidak ingat apa-apa, "terang Ipda Andi.
Selang beberapa saat, Latifah 48 tahun, warga Dusun Sumberdono, Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Lamongan datang ke warung, tetapi tidak menemukan korban. Kemudian dia penasaran dengan keberadaan mobil di depan warung dan memberanikan diri membukanya.
Ternyata dia mendapati korban dengan kondisi lemas dan segera memintanya turun. Latifah tidak mempedulikan di dalam mobil ada beberapa orang.
Saat turun, korban masih belum tersadar dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Demikian juga Latifah, sehingga keduanya dengan santai masuk warung.
Merasa tidak ada apa-apa, saksi Latifah pun pulang untuk mengambil mie instan. Begitu kembali ke warung, Latifah terkejut karena mendapati korban dalam keadaan terbaring pingsan.
Latifah berusaha membangunkannya, dan begitu korban tersadar seketika itu juga langsung menangis. Ia baru sadar dan mengaku baru saja menjadi korban penipuan sekaligus menceritakan kronologisnya.
Yakni, mulai diminta menirukan membaca surat-surat amalan dan diberi minum segelas air mineral serta diberi sebatang sabun mandi oleh pelaku. Kata korban, sabun tersebut agar untuk digunakan mandi di masjid. Ternyata perhiasan miliknya dipreteli.
Mobil Mogok, Pelaku Melarikan Diri Naik Truk
Sementara itu, usai beraksi pelaku melarikan diri ke arah timur. Tetapi apes, ban mobil yang mereka tumpangi meletus pada bagian depan dan belakang. Selanjutnya mobil dimasukkan ke halaman rumah warga dengan niatan untuk ganti ban. Tetapi, rupanya pelaku mulai panik dan mereka terpaksa meninggalkan mobil tersebut.
Menurut keterangan saksi warga, pelaku melarikan diri dengan menghentikan truk dan menumpang ke arah barat. Sedang 2 orang pelaku lainnya menumpang warga menggunakan sepeda motor ke arah timur.
Kini, kasusnya sedang dalam penyelidikan polisi. Di antaranya. Memeriksa korban dan sejumlah saksi serta melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Pastinya, pada kejadian ini korban mengaku kehilangan perhiasan berupa tiga buah cincin emas, sebuah kalung emas, sebuah gelang emas dan sebuah liontin. Total diperkirakan senilai Rp20 juta.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan, satu unit mobil Sigra B 2794 SZV warna putih dan sebuah sabun batang warna putih.