Kawan dan Musuh Abadi, Guyonan Musyafak Rouf dan Armuji
Silaturahmi dan safari politik Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Walikota Surabaya Armuji ke Kantor DPC PKB Kota Surabaya diwarnai dengan guyonan ala politisi. Itu terjadi saat Eri Cahyadi dan Armuji bertemu dengan Ketua DPC PKB Kota Surabaya, Musyafak Rouf.
Ibarat kawan lama dan musuh lama yang tak pernah bertemu, Musyafak Rouf dan Armuji terus-terusan mengeluarkan guyonan-guyonan satu sama lain. Musyafak Rouf yang pertama membuka guyonan dengan Armuji dalam sambutannya. Ia mengatakan, jika Eri adalah anak pesantren dan cocok dipanggil Mas (sebutan Gus untuk lulusan Ndresmo). Namun Armuji cocoknya dipanggil Cak, karena bukan lulusan pesantren, namun lulusan kantor dewan.
"Cak Armuji ini kawan lama, musuh lama, sahabat dari lama. Sama-sama alumni Yos Sudarso (Kantor DPRD Kota Surabaya). Jadi sudah sangat dekat. Saya selalu sampaikan, sudah tua Ji, apa lagi yang mau dicari," kelakar Musyafak Rouf diiringi gelak tawa Armuji dan hadirin.
Musyafak Rouf juga nyeletuk soal panggilan Armuji di DPRD Surabaya. Bukan dipanggil Cak Ji, melainkan dipanggil 'Deh', sebutan lain dari 'Jeh'.
Ia juga mengartikan arti silaturahmi Eri-Armuji adalah untuk menjalin komunikasi dan kasih sayang dari Pemkot ke DPC PKB Kota Surabaya. Tapi ucapan Musyafak itu sebenarnya ingin diplesetkan.
"Silaturahmi itu kan kasih sayang. Kamu kasih ya, aku sayang, ya kan Mas Eri dan Cak Ji? Kalau komunikasi ya jelas, kon muni, tak kasih (disuruh bersuara, aku beri)," kata Musyafak.
Tak mau kalah, Armuji membalas sentilan dan guyonan dari Musyafak Rouf. Momennya, saat Armuji mendapat giliran memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Armuji mengatakan bahwa Musyafak Rouf adalah orang yang pertama kali telepon ketika paslon Er-Ji dipastikan menang pilkada Surabaya.
Begitu pula ketika Armuji terkena Covid-19, Musyafak Rouf juga yang menghubungi pertama kali, untuk menanyakan kondisi kesehatan dan ucapan cepat sembuh ke Armuji. Maka dari itu, menurut Armuji memang sudah seharusnya Eri-Armuji melakukan silaturahmi ke DPC PKB Kota Surabaya.
"Cak Syafa ini yang pertama kali telepon ketika saya kena Covid. Dia bilang 'cepat sembuh, sudah tua apa lagi yang dicari? Saya itu kondisi sakit tapi tetap bisa tertawa. Memang kalau kawan lama, ya begitu. Guyonan khas Surabaya," kata Armuji.
Ia juga menyinggung karir politik Musyafak yang hanya stagnan di DPRD Surabaya serta Ketua DPC PKB Surabaya. Tak seperti dirinya yang sudah merasakan DPRD Jatim serta menang Pilwali.
"Tapi jelas, saya masih unggul dari Cak Syafa. Saya sudah pernah di DPRD Jatim dan sekarang arek lor'e Kalimas (Kantor Wawali Surabaya). Lha ini kok masih di DPC terus. Nggak naik-naik. Cak Syafa itu spesialis PL, tapi bukan pemandu lagu ya. PL-nya itu penunjukan langsung. Setiap Muscab PKB, selalu PL turun ke Cak Syafa," kelakarnya.
Seusai saling sindir dan guyonan, ibarat anak muda mereka berdua melakukan tos di udara. Seperti kawan lama yang sempat bermusuhan, namun kembali berkawan.