Kata Polisi dan Korban soal Truk Tangki Tabrak Penonton Karnaval
Kecelakaan maut truk tangki melibatkan sejumlah kendaraan terjadi di turunan Karlina Jalan Raya Desa Sajen Kecamatan Pacet, Mojokerto. Akibatnya 2 orang meninggal dunia dan 13 orang luka-luka. Polisi sebut truk tangki air melaju dengan kecepatan rendah dan posisi persneling berada di gigi dua.
Penyebab kecelakaan maut diduga akibat truk tangki air diduga mengalim rem blong. Salah satu korban M Yasin 42 tahun, warga Desa Candiwatu, Pacet, Mojokerto menyebut peristiwa yang terjadi pada Kamis 24 Agustus 2023 pukul 17.45 WIB itu terjadi sangat cepat. Truk tangki air melaju dari belakangnya tak terkendali.
Peristiwa itu terjadi ketika gelaran karnaval HUT ke-78 RI di Jalan Raya Pacet, Kabupaten Mojokerto, berlangsung. Saat itu Yasin bersama istri, Astin 30 tahun dan anak perempuannya mengendarai motor Yamaha Mio warna hitam hendak pulang usai melihat rangkaian acara yang berlangsung meriah tersebut.
"Habis nonton karnaval, selesai makan-makan mau pulang. Truk tangki itu tiba-tiba dari belakang langsung braaakkk. Kejadiannya cepat," cerita Yasin di Puskesmas Pacet.
Yasin berusaha menghindar saat melihat truk tangki melaju tak terkendali di turunan Karlina Jalan Raya Desa Sajen. Sebelum menabrak Yasin, truk terlebih dahulu menabrak kendaraan lain yang ada di belakang Yasin.
"Saya ke kiri (menghindar) ternyata truk juga banting setir ke kiri. Saya ada di belakang mobil Avanza, sempat terjepit. Nggak kedengeran suara rem, yang dengar ya cuma braaakk, tabrakan gitu. Mungkin itu kampasnya (rem)," ujarnya.
Kecelakaan terjadi pada Kamis, 24 Agustus 2023 sekitar pukul 17.45 WIB. Kecelakaan bermula ketika truk tangki nopol S 9085 UP yang dikemudikan Anton Dwi Aryatama 32 tahun warga Kecamatan Asemrowo, Surabaya melaju dari arah selatan atau bunderan Pacet.
Karena di Jalan Raya Pacet-Mojosari itu ada karnaval, truk tangki muatan air belok kiri di simpang tiga Karlina dengan kondisi jalan turunan tajam. Saat di jalan turunan itulah diduga truk tangki mengalami rem blong.
"Awalnya fungsi rem berjalan dengan baik, pas di belokan pengakuan dari sopir rem blong," kata Kapolres Mojokerto AKBP Wahyudi kepada wartawan Kamis, 24 Agustus 2023 tengah malam usai olah TKP.
Oleh karena itu, sopir truk tak bisa mengendalikan laju truknya saat melewati jalan turunan. Sehingga menabrak sepeda motor Honda Beat nopol S 6762 NAR dan kendaraan sepeda motor Honda Beat nomor polisi S-4815-PW yang berjalan di depannya.
Tak sampai di situ, kedua kendaraan Honda Beat tersebut terseret truk tangki hingga menabrak mobil Avanza nomor polisi N 1855 EO yang terparkir di badan jalan. Lalu, mobil Avanza warna hitam terdorong dan menabrak sejumlah penonton karnaval yang sedang berjalan kaki.
Menurut Wahyudi, hasil olah TKP sopir melaju dengan kecepatan rendah dan posisi persneling berada di gigi dua. Namun menurut Wahyudi, menempatkan persneling di gigi dua itu merupakan kesalahan saat melintas di jalur menurun tajam.
"Menurut kami dengan posisi kemiringan seperti harusnya gigi satu. Kita akan dalami, kenapa dia seperti itu," ujarnya.
Wahyudi mengungkapkan, saat ini sopir truk tangki telah diamankan di Polres Mojokerto. Pihaknya juga mendatangi saksi ahli untuk melakukan pendalaman
"Akan kami tanyakan kepada ahlinya untuk pengecekan terhadap kendaraan truk. Kita juga akan menggali keterangan dari sopir dan saksi-saksi. Tentunya saja nanti dengan persangkaan pasal yang diterapkan," bebernya.
Yudi menyebut ada 15 korban dalam peristiwa kecelakaan maut tersebut. Sebanyak 11 korban dilaporkan mengalami luka ringan, 2 korban meninggal dunia di lokasi dan 2 korban menjalani perawatan di RS Sumber Glagah.
"Dimana 11 korban luka ringan sudah mendapatkan perawatan dan kembali ke rumah masing-masing, 2 orang meninggal dunia dan 2 orang masih di rawat di rumah sakit," terangnya.
Advertisement