Kata Luhut, Presiden Ijinkan Impor Garam
Presiden Jokowi memberi ijin pedagang untuk impor langsung garam industri yang akan digunakan sebagai bahan baku dalam industri pangan, asal ada rekomendasi dari Kementerian Perindustrian.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Presiden setuju bahwa industri-industri yang untuk makanan, dan yang butuh garam industri itu mereka mengimpor langsung dengan rekomendasi dari Kemenperin,” katanya, setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi melalui video conference dengan topik percepatan penyerapan garam rakyat dari Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Industri kaca saat membutuhkan garam, diizinkan untuk mengimpor tetapi jika membocorkan garam impor tersebut ke pasar domestik sehingga menyebabkan harga garam rakyat turun, maka izinnya akan dicabut, kata Luhut.
Kemenperin disebutnya telah memiliki data berapa jumlah industri yang membutuhkan garam industri sekaligus kebutuhan mereka.
“Saya kira itu akan diinventarisir oleh Pak Menperin dan diterbitkan kepada publik, sehingga publik akan mengawasi benar tidak jumlahnya,” kata Luhut.
Hal itu berlaku pula untuk gula dimana izin impor hanya diberikan kepada industri pangan yang memerlukan gula sebagai bahan baku, tambahnya.
“Misalnya industri makanan dia perlu gula, dia impor. Mana saja industri makanan yang perlu gula, nanti Agus Gumiwang yang paling tahu. Dan dia juga yang tahu jumlahnya berapa. Nanti kalau dia mengimpor dan menjual ke luar maka akan dicabut izinnya atau ada sanksi dari Kemenperin,” katanya.
Menurut Luhut, teknologi untuk memproduksi garam yang juga bisa dilakukan dari PLTU sebagaimana dikembangkan oleh BPPT.
Ia mendorong hal itu agar segera dapat dilaksanakan sehingga industri garam terintegrasi dapat diwujudkan melalui teknologi yang ada. “Presiden minta pilot project untuk industri garam,” kata Luhut. (asm/ant)
Advertisement