Kata Kunci dalam Pilkada, Ini Bukan Sakadar Klise!
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) kini sedang hangat-hangat segera akan digelar di sejumlah daerah di Indonesia. Meski ada kekhawatiran akan meluasnya virus Corona di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir saat ini.
Jangan-jangan dengan meluasnya arena kampanye dalam Pilkada, baik Pilbup maupun Pilwali, justru menjadikan kondisi Covid-19 makin merajalela.
Di luar kekhawatiran itu semua, tetap ada kata kunci dalam Pilkada -- baik pemilihan bupati atau pemilihan walikota -- saat ini adalah "PERUBAHAN."
Para calon melemparkan kata ini tanpa mengatakan apa yang ingin mereka ubah. Hanya saja kita perlu PERUBAHAN! Ini mengingatkan kita pada ilustrasi berikut.
Bertahun-tahun yang lalu, ada kisah lama di Marinir tentang seorang letnan yang memeriksa Marinirnya dan mengatakan kepada komandan peleton bahwa mereka berbau busuk. Letnan itu akhitnya menyarankan perubahan agar mereka mengganti pakaian dalam mereka.
Komandan peleton menjawab, "Siap, Pak. Saya akan segera memeriksanya."
Dia masuk ke tenda dan berkata, "Letnan menganggap kalian bebau busuk, dan dia ingin perubahan agar kalian mengganti celana dalam kalian. Jono, kau berganti dengan punya Brodin, Dollah, kau berganti dengan punya Bahrudin, Abdullah, kau berganti dengan punya Anton... Ganti, mulai!"
Dan moral cerita ini adalah: Seorang kandidat mungkin menjanjikan perubahan di Ibukota... tetapi baunya busuknya akan tetap sama saja!
Ha ha ha...