"Kata-katamu Tak Hilang, Jangan Sakiti Siapa pun"
Di alam serba canggih, era teknologi informasi, setiap orang tak lepas dari kata-kata yang tertulis lewat pesan pendek, WhatshApp, facebook, dll. Media sosial benar-benar menjadi sarana penting setiap waktu.
Terkadang, karena tak mengenal batas status dan usia, pesan melalui media sosial kerap melampau batas. Ada yang bahkan, terkesan memperolok orang lain, mencerca dan sejenisnya. Hingga menimbulkan ghibah (menggunjing) dan berita bohong (hoaks)
Para ulama, khususnya di kalangan pesantren, senantiasa berpesan agar kita berhati dalam bertutur kata, baik tulis maupun berucap.
"Kata-katamu tak hilang. Ia akan kembali kepadamu suatu saat," demikian pesan penulis buku dunia tasawuf Sang Zahid, KH Husein Muhammad. "Jangan sakiti siapa pun."
Ia pun melanjutkan pesannya. Guru Maulana Rumi, Syeikh Syams Tabrizi, dalam "Qawa'id al-Isyq al-Arba'un", 40 Kaidah Cinta, mengatakan :
انَّ الْكَوْنَ كَائِنٌ وَاحِدٌ وَيَرْتَبِطُ كُلُّ شَيئٍ. وَكُلُّ شَخْصٍ بِشَبْكَةٍ خَفِيَّةٍ مِنَ القَصَصِ.وسَوآءٌ اَدْرَكْنَا ذَلك اَمْ لمْ نُدْرِك فَإِنَّنَا نُشَارِكُ جَمِيعاً فِى حَدِيثٌ صَامِتٍ. لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ وَكُنْ رَحِيمًا وَلَا تَكُنْ نَمَّامًا، حَتَّى لَوْ كَانَتْ كَلِمَاتُكَ بَرِيئَةَ، لِأَنَّ الكَلِمَاتِ الَّتِي تَنْبَعِثُ مِنْ أَفْوَاهِنَا لَا تَتَلَاشَى بَلْ تَظِلُّ فِي الفَضَاءِ اللَّا نِهَائِي إِلَى مَا لَانِهَايَةَ، وَسَتَعُودُ إِلَينَا فِي الوَقْتِ المُنَاسِبِ. إِنَّ مُعَانَاةَ إِنْسَانٍ وَاحِدٍ تُؤْذِينَا جَمِيعًا وَبَهْجَةَ إِنْسَانٍ وَاحِدٍ تَجْعَلُنَا جَمِيعًا نَبْتَسِمُ.
Alam semesta adalah satu. Segala yang ada di dalamnya dan semua orang saling berhubungan satu sama lain melalui jaringan jalinan kisah- kisah yang tak terlihat. Menyadari atau tidak, kita semua selalu berada dalam komunikasi diam. Jangan melukai diri sendiri dan jangan pula menyakiti orang lain. Jadilah penyayang. Jangan mengadu-domba. Bahkan meski kata-kata yang kau sampaikan tampak tak bersalah. Kata-kata yang lepas dari mulut kita tidak akan hilang disapu angin. Ia tersimpan dalam ruang yang tak terbatas, dan ia akan kembali kepada kita pada saat yang tepat. Menyakiti hati satu orang akan menyakiti hati semua orang. Kegembiraan satu orang membuat semua orang tersenyum bahagia.(Syams Tabrizi, 40 Kaidah Cinta).
Demikian semoga bermanfaat.