Kata Fahri Hamzah, Novel Cocok di Polri Ketimbang KPK
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku keberadaan Novel Baswedan tidak cocok di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Malah ia menilai Novel cocok bertugas di Kepolisian.
Fahri Hammzah yang melihat Novel pulang ke Indonesia pasca menjalani operasi mata di Singapura karena disiram air keras oleh orang tak dikenal. Langsung mengatakan hal itu ke media. Sebab menurutnya sosok Novel yang idealis lebih baik berada di Kepolisian ketimbang berada di KPK.
"Lebih bermanfaat orang idealis seperti Novel ini di Polri daripada di KPK kumpul bersama LSM-LSM tidak jelas," ujar Fahri.
Fahri menuturkan Novel bisa menjabat sebagai staf ahli di bidang tindak pidana korupsi jika jadi ditarik oleh Polri. Nantinya, Polri hanya tinggal memperkenalkan kembali tata cara kerja kepolisian yang saat ini berjalan kepada Novel.
Novel berpangkat Komisaris sebelum memutuskan keluar dari Polri dan menjadi penyidik KPK. Ia pun menilai kembalinya Novel ke Polri hanya untuk mengharmoniskan hubungan KPK dengan Polri yang beberapa tahun belakangan renggang.
Tak hanya itu, Fahri mengatakan kembalinya Novel ke Polri untuk mencegah adanya manuver politik yang memanfaatkan Novel sebagai alat kampanye politik. "Dia Idealis. Dia lepas tapi dipegang sama orang-orang yang tidak benar," ujar Fahri.
Seperti diketahui, setelah 10 bulan di Singapura, Novel pulang ke Indonesia, pada Kamis 22 Februari 2018. Ia pulang terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses pemulihan mata kirinya di Singapura pada April mendatang. (hrs)