Kasus Tinggi, Ini Tiga Klaster Penyebaran Covid-19 di Kota Malang
Kasus Covid-19 di Kota Malang dalam beberapa waktu terakhir mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, saat ini Kota Malang menjadi daerah dengan kasus Covid-19 aktif terbanyak kedua setelah Kota Surabaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, berdasarkan penyebarannya, kasus Covid-19 di Kota Malang ditemukan ada empat klaster yang menyumbang penambahan kasus aktif konfirmasi positif virus corona.
"Kalau klasternya seperti di awal. Ada klaster sekolah, ada klaster keluarga dan klaster tempat kerja," ujarnya pada Kamis, 3 Februari 2022.
Penambahan kasus konfirmasi positif di Kota Malang disebabkan hasil tracing dan testing yang telah dilakukan ke sejumlah kontak erat dari tiga klaster penyebaran Covid-19 tersebut.
"Karena memang surveilance kami jalan. Artinya, ada kasus ditindaklanjuti dengan tracing. Dari tracing kontak erat itu kemudian dilakukan testing. Inilah adanya penambahan-penambahan itu salah satunya," katanya.
Meski begitu, Husnul menyebut kasus Covid-19 di Kota Malang masih terkendali. Sebab, sebagian besar pasien Covid-19 tersebut masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) dan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.
"Sebanyak 98 persen berdasarkan hasil tracing puskesmas itu tanpa gejala. Sehingga tanpa gejala itu dilakukan isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan dari puskesmas wilayah," ujarnya.
Masa isolasi yang harus mereka jalani selama minimal 10 hingga 14 hari. Jika dalam kurun waktu tersebut yang bersangkutan tidak timbul gejala apa pun. Maka bisa dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Husnul menyebutkan, saat ini jumlah kasus Covid-19 aktif di Kota Malang sebanyak 340 orang dengan jumlah kasus Covid-19 kumulatif sebanyak 16.198 orang, dan angka kesembuhan kumulatif sebanyak 14.724 orang. Sementara total yang meninggal sebanyak 1.134 orang.