Kasus Positif Naik, Zona Orange Jatim Bertambah
Peta zonasi risiko penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 di Jawa Timur kembali berubah. Per tanggal 2 November 2020, Satgas Covid-19 kembali menyampaikan update peta risiko yang hasilnya ada perubahan dengan berkurangnya zona kuning (risiko rendah) dari 25 menjadi 13, dan zona orange (risiko sedang) bertambah dari 13 menjadi 25 daerah.
Staf Ahli Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr. Makhyan Jibril Al Farabi membenarkan terjadi perubahan zonasi karena dalam dua pekan terakhir terjadi penambahan kasus yang cukup tinggi.
Ia menyampaikan, ada beberapa klaster yang tercatat. Di antaranya klaster keluarga, klaster mall, dan beberapa klaster lainnya.
"Dalam dua minggu ini paling banyak itu dari klaster keluarga sekitar 301 orang terpapar, dari sekitar 60-an keluarga," kata Jibril kepada Ngopibareng.id, Rabu 4 November 2020.
Jibril menjelaskan, klaster keluarga ini banyak terjadi karena tidak terbiasa untuk menerapkan protokol kesehatan di dalam rumah. Belum lagi, ketika menerima tamu dari luar terus bertemu tanpa pakai masker dan menjaga jarak.
Dari total klaster keluarga yang terjadi, Jibril menyebut, paling banyak terjadi di kawasan Timur. Seperti Banyuwangi dan Bondowoso. Ditemukan pula di Kota Mojokerto, Probolinggo dan Kediri.
Karena itu, untuk menghentikan penyebaran virus ia berharap masyarakat yang ada dalam satu keluarga untuk kompak menerapkan protokol kesehatan.
“Keluarga harus kompak pakai masker, kalau baru datang dari luar langsung mandi, kemudian menjaga jarak. Dengan ini tidak akan terjadi penularan virus,” pungkasnya.
Sementara itu, data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim mencatat, kumulatif positif 53.274 kasus. Dengan rincian, 47.262 dinyatakan sembuh, 3.818 dilaporkan meninggal dunia dan 2.194 masih dalam perawatan alias kasus aktif.