Kasus Pneumonia Anak Tinggi, Dipengaruhi oleh Peralihan Musim
Indonesia menduduki posisi kedua dengan kasus pneumonia terbanyak. Bahkan di Surabaya kasus pneumonia pada anak terus bertambah hingga menyentuh angka 10.161.
Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur, dokter Sutrisno, kenaikan kasus tersebut juga dipengaruhi peralihan musim.
Dokter Sutrisno mengatakan, sepanjang tahun kasus ISPA atau pneumonia di Indonesia memang tinggi, terutama saat musim peralihan seperti ini akan semakin tinggi.
"Di Jatim sendiri angkanya tinggi, tapi untuk angka pastinya ada di Dinas Kesehatan Surabaya karena mereka yang melakukan deteksi ke masyarakat," katanya Selasa, 15 November 2022.
Ia mengungkapkan, selain peralihan musim, daya tahan anak juga mempengaruhi penyebaran pneumonia pada anak. "Kasus pneumonia balita dan anak memang tinggi. Hal ini juga dipegaruhi oleh daya tahan tubuh anak," imbuhnya.
Tetapi penyakit tersebut bisa disembuhkan tergantung dari penyebabnya. Maka dari itu, ia berpesan kepada orang tua untuk bekerja sama ketika mengetahui anak sakit lekas dibawa ke faskes terdekat.
Lanjutnya, untuk menghindari paparan sebaiknya tidak terlalu sering membawa anak keluar rumah. "Kalau keluar dilindungi masker, hidup sehat, gizi yang baik dan jangan lupa imunisasi dasar. Imunisasi dasar di Indonesia sempat turun saat Covid-19, karena orang-orang fokus ke pandeminya," jelasnya.
Disamping itu, RS hingga faskes juga harus siap dalam menangani kasus pneumonia tersebut. Masalah kesehatan merupakan permasalahan komplek yang perlu kerja sama antara pemerintah dan tenaga kesehatan.
"Sistem faskes kedepan harus terkoneksi dengan bagus dan bisa memberikan penanganan mulai dari awal hingga lanjut," tandasnya.