6.000 Kasus PMK di Jatim dalam Sebulan, Pakar Unair Dorong Vaksinasi dan Isolasi Daerah Terpapar
Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak kembali menggila di Jawa Timur dalam beberapa bulan terakhir. Data per November hingga Desember 2024 kasus PMK di Jatim mencapai 6.072 kasus, dengan angka kematian mencapai 282 ekor.
Boedi Setiawan selaku Dokter Hewan dari Divisi Klinik Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga menjelaskan bahwa kasus ini diakibatkan penyebaran virus.
"Bisa jadi (faktor cuaca) karena saat ini kondisi cuaca tidak bagus dan berdampak pada kondisi fisik hewan. Layaknya manusia kalau cuaca tidak bagus maka kekebalan tubuhnya menurun dan penyakit bisa muncul," kata Boedi kepada Ngopibareng.id, Minggu 5 Januari 2025.
Penyakit tersebut, lanjut Boedi, dapat terlihat dari gejala awalnya seperti penurunan nafsu makan, demam, hingga kaki tampak pincang.
"Gejala awal bisa terlihat dari mulutnya ada ulkus seperti sariawan pada manusia. Karena ada luka itu maka nafsu makan menurun. Kemudian kaki pincang karena virus menyerang saraf di kaki," tuturnya.
Nah virus tersebut kemudian mudah menyebar karena banyaknya air liur yang keluar mengontaminasi pakan ternak pun kandang hewan ternak, sehingga dapat dengan mudah menyebar ke hewan ternak lain.
Karena itu, ia mendorong kepada Dinas Peternakan (Disnak) Jatim dan kabupaten/kota untuk menggencarkan upaya vaksinasi terhadap hewan ternak yang belum terpapar.
"Kalau sakit maka perlu melakukan pengobatan suportif harapannya memperbaiki nutrisi melalui terapi cairan, dan pemberian makanan yang bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan perlu adanya pengetatan lalu lintas hewan ternak untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.
"Perlu ada pengetatan transportasi hewan ternak. Bahkan, kalau ada satu wilayah kena perlu diisolir jangan sampai tersebar," pungkasnya.
Dikabarkan sebelumnya, kasus PMK kembali naik di Jatim. Dari data yang ada kasus ini sudah terdeteksi di 30 kabupaten/kota di Jatim.
Daerah itu antara lain Kabupaten Kediri, Jember, Tulungagung, Ngawi, Kota Madiun, Pacitan, Pamekasan, Sumenep, Trenggalek, Bangkalan, Banyuwangi, Lumajang dan Bondowoso.
Selanjutnya adalah Jombang, Kota Malang, Gresik, Kota Probolinggo, Lamongan, Bojonegoro, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Nganjuk, Kabupaten Mojokerto, Situbondo, Tuban, Ponorogo, dan Kabupaten Blitar.
Advertisement