Kasus Pembunuhan Istri Siri, Motif Cemburu Gegara Chatting Mesra
Motif pembunuhan seorang ibu muda, Nur Fadilah, 27 tahun di sebuah rumah kos di Jalan Letjen Sutoyo Gang V, Kota Probolinggo akhirnya terungkap. Suami sirinya, Sahrisal, 28 tahun tega menghabisinya karena dipicu chatting mesra dengan pria lain di handphone (HP) sang istri.
Hal itu diungkapkan Sahrisal, warga asal Desa Batuampar, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau saat pers rilis di Mapolresta Probolinggo, Kamis, 21 Januari 2021. Ia mengaku, kalap begitu mengetahui chatting mesra di HP istrinya dengan pria lain.
"Pelaku menyerahkan diri beberapa jam setelah kami melakukan olah tempat kejadian perkara," kata Kepala Unit IV Satreskrim Polres Probolinggo Kota, Iptu Joko Murdianto.
Dikatakan polisi menemukan dua motif yang mendasari tersangka sehingga tega membunuh istrinya. "Pertama, keluarga korban tidak menyukai pelaku. Ditambah motif kedua, tersangka mengetahui korban chatting mesra dengan pria lainnya," kata Joko.
Sementara dari hasil autopsi, diketahui korban dicekik lehernya oleh pelaku. Diduga kebingungan setelah menghabisi istrinya, pelaku mencoba bunuh diri.
"Caranya, tersangka menyemprotkan cairan obat pembasmi nyamuk ke dalam mulutnya. Juga dengan menjerat lehernya sendiri dengan kabel charge HP yang dikaitkan ke handle pintu kamar kos," kata Joko.
Gagal bunuh diri, tersangka lantas kabur dari kamar kos. Ia kemudian menyerahkan diri ke Mapolresta Probolinggo. "Tersangka kami jerat dengan pasal 338 KUHP, yang ancaman hukumannya selama-lamanya 15 tahun penjara," kata Joko.
Di hadapan wartawan, tersangka mengaku, dirinya menikahi siri Nurul sekitar setahun lalu. Sahrisal mengatakan, meninggalkan rumah Nurul di Jalan Kyai Sekar, Kota Probolinggo sejak sepekan lalu.
Sahrisal menambahkan, dirinya sempat kabur ke Jakarta karena sakit hati dengan sikap keluarga istrinya. Pikirannya semakin kalut setelah mengetahui, istrinya chatting mesra dengan pria lain.
Sahrisal mengatakan, chatting Nurul dengan pria lain menjurus ke arah seksualitas. Meski demikian ia mengaku, tetap mencintai istrinya. Bahkan ia menginginkan agar bisa sehidup-semati bersama Nurul. "Tidak apa-apa ia meninggal asal tidak dimiliki pria lain," ujarnya.
Sementara itu, Totok Pitono, 50 tahun, kakak kandung Nurul mengatakan, pernikahan adiknya (Nurul) dengan Sahrisal merupakan pernikahan kali kedua. Sebelumnya, Nurul menikahi dengan Inung dan memiliki seorang anak, kemudian bercerai.
"Setelah bercerai dengan suami pertamanya, April 2020 lalu adik saya menikah dengan Sahrisal,: kata Totok. Namun dengan alasan pandemi Covid-19, pernikahannya tidak dicatatkan di KUA.
Nurul mengenal Sahrisal melalui media sosial Facebook. "Dalam perkenalan itu Sahrisal mengaku bekerja di perusaaan batubara di Riau," kata Totok.
Ternyata biduk rumah tangga Nurul dengan Sahrisal tidak harmonis. "Keduanya sering bertengkar dan suami sering mukul," katanya.
Advertisement