Kasus Pembegalan, Polisi akan Cek Rekaman CCTV di Sekitar TKP
Aparat Kepolisian masih melakukan penyelidikan pembegalan tukang sayur yang juga pengepul arisan sembako Lebaran yang terjadi pada Minggu, 3 Mei 2020. Selain melalukan pemeriksaan saksi, polisi akan mencari petunjuk dari rekaman kamera CCTV yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami sedang mengecek rekaman CCTV di rumah warga yang ada di sekitar TKP dan beberapa titik di jalan ini untuk mencari petunjuk," kata Kapolresta Banyuwangi Kombespol Arman Asmara Syarifuddin melalui Kanit Reskrim Polsek Giri Aiptu Hendrika, Selasa, 5 Mei 2020.
Dia berharap ada kamera CCTV yang merekam aksi kejahatan tersebut. Atau setidaknya ada rekaman mengenai kendaraan yang digunakan para pelaku.
"Kami berharap bisa mendapatkan petunjuk dari rekaman CCTV. Minimal kami bisa mendapatkan ciri-ciri kendaraan yang digunakan para pelaku," tegasnya.
Pantauan Ngopibareng.id, di sepanjang jalan sekitar TKP pembegalan terdapat beberapa kamera pengawas. Jika kamera pengawas tersebut benar-benar berfungsi, diyakini salah satu dari kamera pengawas itu merekam kendaraan para pelaku pembegalan.
Sebelumnya, Nasiah, 54 tahun, warga Lingkungan Gunungsari, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, seorang pengepul arisan sembako lebaran mengaku menjadi korban pembegalan Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 3 Mei 2020. Korban mengaku ditodong pisau oleh pelaku. Dalam kejadian ini, pelaku yang berjumlah empat orang berhasil menggasak uang tunai sekitar Rp13 juta.
Peristiwa yang dialami Nasiah ini terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Korban yang mengendarai sepeda motor beat dengan nomor Polisi DK 3902 AAF mengaku dibegal di Jl. Istiqlah. Tepatnya di timur pintu masuk STIKES Banyuwangi. Dia menyebut, Pelaku berjumlah empat orang dan masing-masing berboncengan dengan sepeda trail dan Yamaha Vixion warna merah.
"Kan mau ngambil tas saya enggak bisa gitu. Saya ditodong pisau, ditaruh di leher saya. Terus tas saya lepas langsung diambil, ditarik," jelas Nasiah.
Korban sama sekali tidak melakukan perlawanan. Selanjutnya pelaku pergi ke arah barat. "Para pelaku mengenakan jaket dan menggunakan helm standar dan tutup wajah. Sehingga ibu tersebut tidak mengenali para pelaku," katanya.
Advertisement