Kasus Naik, Travel Koridor Singapura-Hong Kong Ditunda
Travel Koridor antara Singapura-Hong Kong ditunda akibat pandemi. Perjanjian yang seharusnya berlaku sejak Minggu ini, memungkinkan dua penduduk untuk keluar masuk, tanpa harus menjalani isolasi mandiri.
"Agar sukses, keputusan itu harus ditunjang kondisi untuk mengamankan kesehatan publik dan juga kepastian dua pihak sama-sama aman dengan skema ini," kata Edward Yau, Sekretaris Perdagangan Hong Kong, kepada BBC. Perjanjian ini akan ditinjau kembali Desember nanti.
Di bawah perjanjian baru, para pengunjung diminta melakukan tes Covid-19 sebelum berangkat dan ketika tiba. Tak ada pembatasan untuk tujuan bepergian, namun penumpang harus menentukan tujuan bepergian. Jumlah orang yang bepergian dibatasi maksimal 200 orang tiap harinya.
Baik Singapura dan Hong Kong adalah negara kecil dengan jumlah infeksi yang tak banyak. Hong Kong melaporkan 43 infeksi baru pada Sabtu lalu. Jumlah ini menjadi yang tertinggi selama tiga bulan terakhir. Koridor travel diharapkan mampu meningkatkan perekonomian yang ditopang sektor wisata akibat kecenderungan global yang menurun.
Shukor Yusof, analis di Endai Analytics menyatakan jika kerja sama bepergian itu sarat dengan kendala. "Tak ada solusi sampai vaksin tersedia untuk semuanya. Semakin banyak maskapai beroperasi di tengah covid, semakin berat dampaknya. Lebih baik untuk bertahan, segarkan pola bisnis dan hematlah uang," katanya.
Bulan lalu, koridor travel udara diperkenalkan antara Australia dan Selandia Baru di mana warga Selandia Baru tak mendapat kewajiban isolasi mandiri ketika mendarat di Australia.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), yang memiliki 290 anggota, berharap lalu lintas udara tahun ini turun 66 persen dibanding tahun lalu. IATA memperkirakan lalu lintas udara akan kembali normal seperti sebelum pandemi, di tahun 2024. (Bbc)