Kasus Naik, Italia Terapkan Pembatasan Lagi
Upaya pembatasan atau lockdown kembali dilakukan Italia mengikuti meningkatnya kasus Covid-19. Sejumlah fasilitas umum seperti gymnasium, kolam renang, bioskop, dan gedung teater diminta tutup.
Pembatasan yang berlangsung hingga 24 November itu juga meminta agar 75 persen pelajar SMA dan kampus melakukan pembelajaran daring.
Pemerintah juga melarang penduduk keluar dari rumah atau keluar kota jika tak mendesak, dan meminta untuk menghindari penggunaan sarana transportasi publik, jika memungkinkan. "Kami berpikir, kami akan menderita beberapa bulan akibat pembatasan ini. Kita akan bisa bernapas lagi Desember," kata Perdana Menteri Giuseppe Conte kepada media, Senin 26 Oktober 2020.
Pembatasan juga mengatur agar restoran, bar, dan kafe berhenti melayani makan dan minum di tempat, sejak pukul 18.00, dan hanya melayani take away hingga tengah malam. Olah raga dengan kontak badan juga dilarang. Namun, toko, dan sebagian besar bisnis akan tetap buka.
Pembatasan sebagian dipilih, lantaran pembatasan penuh menurut Conte, akan menyebabkan ekonomi kolaps.
Italia adalah salah satu negara yang menerapkan pembatasan pada gelombang pertama pandemi lantaran dampak yang cukup parah. Pembatasan nasional pada Maret mampu menurunkan kurva penyebaran. Namun, sejak pembatasan dibuka, kasus kembali meningkay perlahan dan mencapau rekor baru pada Senin ini, dengan tambahan 21.200 infeksi.
Laman Worldometer menyebut saat ini Italia memiliki jumlah kasus mencapai 525.782, dengan total pasien meninggal mencapai 37.338 orang.