Kasus Meningkat, Amerika Latin Amankan Jatah Vaksin
Sejumlah negara di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia berlomba mendapatkan vaksin Covid-19 mengikuti kasus yang terus meningkat di kawasan tersebut.
Meski Organisasi Kesehatan Pan Amerika mengatakan hanya akan membantu memberikan vaksin yang terbukti efektif, dan mendapatkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejumlah negara tetap tak ingin ketinggalan dan bernegosiasi memastikan suplai.
Peru
Negara ini mecoba mendapatkan stok vaksin sebelum pemilihan presiden pada April, menurut keterangan pemerintah setempat. Peru bernegosiasi dengan sejumlah laboratorium di tujuh negara, dengan rencana vaksin untuk 22 penduduk. "Prioritas kami adalah vaksin sebelum kwartal pertama tahun depan, dan sekarang sedang dinegosiasikan," menurut Arturo Jarama, juru bicara setempat, dilansir dari Anadolu. Peru melaporkan kasus 879.876 kasus dan 33.984 kematian.
Brazil
Presiden Jair Bolsonaro tak akan membeli vaksin buatan China. Namun Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengumumkan pihaknya bernegosiasi dengan Butantan Institute yang bermitra dengan Sinovac.
Selain itu, regulator vaksin Brazil Anvisa mengizinkan untuk mengimpor 6 juta dosis vaksin dari Sinovac. Doria mengatakan jika Anvisa tak akan mengikuti kepentingan politik untuk menyetujui vaksin yang potensial.
Brazil mencatat 30.026 kasus selama 24 jam terakhir, dan 571 kematian. Total terdapat 5,3 juta kasus, dengan kematian mencapai 155.900.
Meksiko
Meksiko mengatakan warga di bawah usia 18 tahun tak akan menerima vaksin, sebab belum ada informasi tentang efek samping vaksin. "Akan sulit mendapatkan informasi tentang vaksin bagi penduduk di bawah usia 18 tahun," kata juru bicara kementerian kesehatan setempat. (Ana)