Kasus Ledakan Balon di Kediri, Ini Klarifikasi Pihak Yayasan
Yayasan Pendidikan Al-Ma'arif, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, mengakui bahwa kasus ledakan balon yang terjadi di Kediri, berasal dari pihaknya. Hal itu dikatakan oleh, staf bendahara, Yayasan Pendidikan Al-Ma'arif, Mufid Habib, saat ditemui ngopibareng.id di ruangannya.
"Dalam rangka menyambut Hari Santri, kami menerbangkan 200 buah balon, yang di bawahnya diselipkan voucher uang sejumlah Rp2 juta," tuturnya, pada Rabu 23 Oktober 2019.
Mufid menjelaskan, bagi warga yang beruntung memperoleh voucher tersebut, bisa mengirim nomor rekeningnya pada kontak yang tertera pada voucher.
"Ini tiap tahun, dalam rangka Hari Santri, kami lakukan. Tujuannya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat luas. Namun mengenai insiden itu, di luar kuasa kami. Niatnya untuk berbagi kepada masyarakat," tuturnya.
Hadiah berupa uang sejumlah Rp 2juta tersebut langsung ditransfer kepada penerima atas nama Lamiana, warga Dusun Ringin Bagus, Kecamatan Puncu, Kediri.
"Ditransfer langsung kemarin, jam 11 siang. Saya langsung kirim bukti transfernya. Tahunya, selang berapa jam. Ada berita mengenai ledakan balon itu," jelasnya.
Hadiah berupa voucher sejumlah uang tersebut, kata Mufid, rutin tiap tahun dilakukan dalam rangka menyambut Hari Santri.
"Tahun lalu yang dapat dari Blitar. Siswa Madrasah Ibtidaiyah. Kebetulan anaknya itu piatu. Hadiahnya waktu itu sejuta, sekarang naik jadi dua juta. Oleh anak itu hadiahnya dipakai buat beli sepeda," ucapnya.
Untuk merespon insiden ledakan balon tersebut, Mufid mengatakan beberapa perwakilan dari pihak yayasan langsung bertandang ke Kediri.
"Beberapa orang langsung berangkat ke Kediri, sekitar untuk memberikan santunan kepada para korban yang terkena ledakan balon. Satu orang diberikan santunan Rp 5juta. Total korban seperti yang diberitakan itu kan delapan orang," jelasnya.
Seperti diberitakan ngopibareng.id, insiden letusan balon tersebut terus didalami oleh Polres Kediri. Lantaran menyebabkan lima orang dirawat di rumah sakit.
Lima orang warga Desa Manggis Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pare dan Rumah Sakit HVA Pare Selasa 22 Oktober 2019 sore.
Kelima orang warga ini, mengalami luka bakar akibat terkena letusan sekumpulan balon yang diduga berisi gas.
Identitas kelima korban tersebut, masing-masing adalah Juwanto, 34 tahun; Winarko, 38 tahun; Sutiono, 39 tahun; dan Mukidi, 48 tahun. Sementara Zaki, usia 10 tahun, pelajar kelas 3 SD dirawat di rumah sakit terpisah di RS HVA Pare
Kelima korban yang dirawat, pada umumnya mengalami luka bakar di bagian tangan dan wajah. Mereka kini dalam penanganan tim medis.
Kasubag Humas Polres Kediri, AKP Purnomo menjelaskan, polisi telah memeriksa tiga orang untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Mereka dimintai keterangan seputar kejadian tersebut.