Kasus Kebakaran 2023 Tertinggi Selama Lima Tahun Terakhir
Kasus kebakaran pada 2023 tercacat yang paling banyak selama lima tahun terakhir di Kota Probolinggo. Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Probolinggo menangani 105 kejadian kebakaran sepanjang 2023 lalu.
“Selama 2023 terjadi 105 kebakaran di Kota Probolinggo. Paling banyak terjadi di bulan Agustus dan September,” ujar Nanang Effendi, petugas damkar, Rabu, 3 Januari 2023.
Menurut data petugas, pada Agustus 2023 lalu, terjadi 16 kebakaran, dan September sebanyak 17 kebakaran. Jenis kebakaran yang paling banyak adalah kebakaran sampah, yang dibakar warga serta kelengahan warga (human error).
Nanang menambahkan, dengan 105 kebakaran, tahun 2023 mencatat rekor tertinggi selama lima tahun terakhir. Empat tahun sebelumnya tercatat pada 2022 terdapat 60 kebakaran, 2021 ada 53 kebakaran, 2020 diwarnai 29 kebakaran, serta tahun 2019 terjadi 46 kebakaran.
Kebakaran yang dipicu kelengahan warga saat membakar sampah mendominasi kejadian pada 2023. Karena itu warga diminta waspada jangan sembarangan membakar tumpukan sampah apalagi saat angin bertiup kencang.
“Lebih baik sampah dikumpulkan ke Tempat Penampung Sampah (TPS) bukan dibakar yang bisa berakibat fatal,” kata Nanang.
Sebab sering terjadi, akibat pembakaran sampah merembet ke lahan hingga menyulut bangunan rumah dan gudang di sekitarnya.
Selain disibukkan menangani kebakaran, Damkar Pemkot Probolinggo juga melayani pengaduan masyarakat via 112 seperti, evakuasi sarang tawon, ular masuk rumah, pelepasan cincin yang sulit dibuka, pohon dan tiang tumbang, hingga penyelamatan lainnya.
“Selama 2023, penyelamatan yang dilakukan Damkar Kota Probolinggo sebanyak 177 penanganan,” ujar Nanang.
Dengan begitu banyaknya masalah yang ditangani damkar, sisi lain kantornya di sebelah barat Kantor Walikota Probolinggo dinilai kurang representatif. Menempati bangunan lama yang kondisinya kurang layak.
Karena itu, akhir 2023 ini, Pemkot Probolinggo membongkar bangunan lama dan membangun kembali bangunan baru untuk gedung baru damkar. Gedung berlantai dua senilai Rp 3,5 miliar itu akan ditempati damkar. Lantai bawah merupakan garasi mobil pemadam dan lantai atas untuk kantor.