Kasus HIV di Blitar Melonjak Tajam, Cara Tes HIV di Puskesmas
Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Blitar melonjak nyaris 100 persen selama 6 bulan terakhir, dibanding jumlah kasus sepanjang tahun lalu. Akses periksa di Puskesmas pun kini sangat mudah.
Kasus HIV di Blitar
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, mendapati sebanyak 114 orang dengan HIV, selama enam bulan terakhir.
Kadinkes Kabupaten Blitar Christine Indrawati menyebut, jumlah itu meningkat nyaris 100 persen dibanding kasus sepanjang tahun lalu, sebanyak 140 orang.
Dari kasus baru tersebut, 44 kasus di antaranya disumbang dari karyawan swasta, kemudian ibu rumah tangga sebanyak 27 kasus dan wanita pekerja seks sebanyak sembilan orang.
Jika dilihat berdasarkan populasi, sebanyak 36 orang berasal dari populasi umum, 29 orang dari komunitas gay, dan masing-masing 10 orang dari ibu hamil dan pasien TBC, dilansir dari Detik.
Cara Periksa di Puskesmas
HIV/AIDS diketahui menular dari aktivitas seksual. Sehingga mengetahui status HIV, terutama dari kelompok rentan terpapar, penting dilakukan. Kelompok rentan antara lain, pekerja seks, pengguna jarum suntik, kelompok lelaki berhubungan dengan lelaki, dan mereka yang suka berganti-ganti pasangan. Ibu rumah tangga dari pasangan yang berisiko, juga rentan tertular HIV/AIDS.
Tes HIV/AIDS pun mudah dilakukan dan biayanya bahkan gratis. Pengamatan Ngopibareng.id di Surabaya, tes HIV/AIDS bisa dilakukan gratis di Puskesmas yang dilengkapi dengan fasilitas voluntary counseling and testing (VCT).
Caranya cukup mudah. Pasien yang ingin periksa VCT cukup datang dan mendaftar di loket Puskesmas dituju dengan membawa kartu identitas, KTP.
Setelah itu, akan ada sesi wawancara singkat terkait riwayat pasien, termasuk aktivitas seksual, dan penggunaan narkoba suntik, serta gejala gangguan kesehatan yang dirasakan.
Setelah itu, pasien mengisi formulir berisi pertanyaan terkait latar belakang aktivitas dan kesehatan pasien.
Selanjutnya, pasien akan dicek kesehatannya, tekanan darahnya, kemudian diambil sampel darah untuk dicek HIV/AIDS.
Hasil pun keluar di hari yang sama, dalam hitungan jam. Bila negatif, akan diberikan Pre-Exposure Profilakdis (PrEP), bila kondisi aktivitas pasien dirasa membutuhkan. Namun, jika hasil positif, akan ada tindakan lanjutan di antaranya pengobatan Antiretroviral (ARV).
Semua proses dilakukan dengan sukarela dari keinginan pasien. Selain itu, hasil pemeriksaan dan proses skrining juga akan dilakukan dengan melindungi privasi pasien.